Gubernur Lukas: Jangan Rampas Kekayaan Papua

Senin, 19 September 2016 – 20:55 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA -- Gubernur Papua Lukas Enembe mengisahkan anugerah yang diberikan Tuhan kepada daerahnya di beberapa bagian buku karyanya "Papua: Antara Uang dan Kewenangan".

Dia menulis, siapa pun akan terkagum-kagum dengan keindahan dan kekayaan sumber daya ada di Papua ini.

BACA JUGA: Ssttt... Suap ke Putu Bakal Digunakan untuk Lebaran Partai Demokrat

Benua hitam ditemukan pertama kali oleh Antonio d'Aberau pada 1512. Pelaut Spanyol, Alvaro de Savedra Ceron pada 1528 dalam perjalanan dari Maluku ke Mexico menyebut Papua Isla de Oro alias Pulau Emas.

"Papua layaknya seekor cendrawasih yang menawan mata-mata yang melihatnya, dengan keberagaman warna dan segala keindahannya," tulis Lukas di halaman 3 bukunya yang diluncurkan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (19/9) malam.

BACA JUGA: Larang Cuitan di Twitter Irman Gusman, KPK Diprotes

"Kecantikan dan kekayaan inilah yang mendatangkan decak kagum bagi siapa pun yang melihatnya, tetapi juga mendatangkan bencana bagi yang ingin merampas kekayaannya," lanjut Lukas.

Bangsa-bangsa asing mulai datang ke tanah Papua setelah pulau itu benar-benar tercantum di dalam peta dunia sekitar 1569.

BACA JUGA: Proses Kenaikan Pangkat dan Pensiun‎ Sekarang Nggak Pakai Lama

Lukas menuliskan, mereka yang menganggap alam sebagai benda mati terkadang berbuat semena-mena. "Alam Papua adalah misteri yang selalu hidup bersama orang asli Papua," ujarnya.

Ia menambahkan, prinsip kearifan lokal harus dipegang terus oleh siapa saja yang datang ke tanah Papua.

Baik sebagai pelayan publik pemerintahan, pelaku bisnis maupun pekerja kemanusiaan.

Ada begitu banyak pengalaman bahwa mereka yang mengabdi di Papua ketika berbuat sesuai kehendak alam, maka karir dan usahanya bisnisnya berkembang pesat.

 Namun sebaliknya,  mereka yang mengabdi atau mencari penghidupan dengan cara-cara yang tidak terpuji alias bertentangan dengan kearifan lokal di Papua, biasanya mendapat musibah.

"Entah dari sisi karir, kepangkatan, kesakitan, maupun kematian," jelasnya.

Launching buku Lukas dihadiri sejumlah  pejabat. Antara lain Kapolri yang juga mantan Kapolda Papua, Jenderal Tito Karnaian, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dan sejumlah tamu lainnya.

Sejumlah tarian dan nyanyian khas Papua ditampilkan sebelum acara inti yakni launching dan beda buku digelar. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Otto Berupaya Patahkan Keterangan Ahli soal Wajah Jessica


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler