jpnn.com - BOGOR -- Gubernur Papua Lukas Enembe mengungkapkan konflik yang terjadi di wilayahnya kebanyakan bersumber dari sengketa pilkada. Ia berharap ke depan pemilihan kepala daerah dilakukan secara tidak langsung.
"Kita inginkan ke depan pemilu tidak langsung, tapi melalui DPR," ujar Lukas di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, (28/1).
BACA JUGA: Rudi Ogah Jawab Soal Urunan THR
Lukas menyatakan di Papua sistem kekerabatan sangat kuat. Hal ini berpengaruh saat proses pilkada berlangsung karena mudah terjadi perseteruan antara keluarga yang satu dengan yang lain hanya karena sengketa pilkada.
"Kalau pemilihan langsung itu enggak bisa di budaya kita, budaya Papua karena komunal, hidup bersama. Sehingga membuat perpecahan bisa saja terjadi," paparnya.
BACA JUGA: Tolak Panggilan Timwas, Boediono Dicap Khianati Suara Rakyat
Lukas mengaku pihaknya sudah meminta Mendagri Gamawan Fauzi mempertimbangkan adanya penyelenggaraan pilkada tak langsung di Papua itu agar bisa meminimalisir konflik di antara warga.
Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi yang juga hadir dalam pertemuan dengan Presiden mengakui hal tersebut. Meski demikian ia mengungkap situasi di Papua Barat lebih kondusif dibanding Provinsi Papua.
BACA JUGA: Keluarga Minta Makam Tan Malaka Dipindah ke TMP Kalibata
"Kalau Papua barat itu sangat kondusif. tapi saya sepakat Papua sangat komunal, mereka konflik bukan karena ingin merdeka tapi karena alasan-alasan lain," tandas Octavianus. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerakan Bersenjata di Papua Kelompok Kriminal
Redaktur : Tim Redaksi