Gubernur Papua ke Perbatasan PNG Naik Ojek, Bayarnya Sebegini, Hendri Bingung

Jumat, 02 April 2021 – 19:39 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe yang dideportasi PNG setelah masuk secara ilegal, Rabu (31/3) nampak diantar Konsul RI di Vanimo, PNG Allen Simarmata hingga ke zona netral RI-PNG atau sekitar 100 meter dari PLBN Skouw , Jumat (2/4/2021) . ANTARA/Evarukdijati

jpnn.com, JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe dideportasi oleh otoritas Papua Nugini (PNG) setelah ketahuan masuk ke negara itu secara ilegal alias tanpa dokumen keimigrasian.

Lukas masuk ke Papua Nugini melalui jalan setapak alias jalur tikur menggunakan ojek untuk keperluan berobat dan melakukan terapi.

BACA JUGA: Simak Pengakuan Gubernur Lukas Enembe Usai Dideportasi dari PNG, Ya Ampun

Dia sempat memberikan uang Rp100.000 ke pengemudi ojek setelah diantar ke perbatasan.

"Saat saya mengantar ke perbatasan PNG, Rabu (2/4), tidak mengetahui bila yang diantar adalah Gubernur Papua Lukas Enembe, karena menggunakan masker dan dibonceng bersama salah satu penumpang yang ikut bersamanya," kata Hendri, pengojek yang ditemui di sekitar Skouw, perbatasan RI-PNG, Jumat (2/4).

BACA JUGA: Belasan Pelajar SMP dan SMA Terlibat Prostitusi, Sudah Siap di Hotel

Hendri sempat bingung dan menyampaikan uang atau ongkos ojek yang diberi terlalu besar. Namun salah seorang yang mendampingi Lukas Enembe menyatakan bagi sama rekannya yang mengangkut penumpang lain dalam rombongan tersebut.

Rombongan yang ternyata adalah Gubernur Lukas Enembe itu diantar hingga ke perebatasan dan tidak nampak penjemput. Hanya beberapa tukang ojek yang ada di PNG.

BACA JUGA: Mahfud MD Bakal Gelar Pertemuan Besar untuk Mengawal Kasus Penganiayaan Jurnalis Tempo

Untuk tarif ojek ke batas PNG melalui jalan tikus atau jalan tradisional hanya dua kina (kina adalah mata uang PNG yang kurs di pasarannya sekitar Rp4.000/kina).

"Saya baru mengetahui bila yang dibonceng adalah Gubernur Enembe setelah diberitahu rekan tukang ojek lainnya," kata Hendri yang mengaku baru berprofesi sebagai tukang ojek di perbatasan sekitar dua tahunan.

Lukas Enembe sebelumnya mengakui masuk ke Papua Nugini melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek untuk tujuan berobat dan melakukan terapi.

"Saya mengetahui apa yang dilakukan salah karena melintas dan masuk wilayah PNG melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek," kata Lukas seusai pemeriksaan tes antigen guna mengetahui apakah terpapar COVID-19 atau tidak.

Pemulangan Lukas Enembe dari Vanimo, PNG, diantar Konsul RI di Vanimo Allen Simarmata, dan setibanya di zona netral dijemput Konsul Jenderal Papua New Guinea Geoffrey L Wiri serta Kepala Badan Urusan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler