Gunakan Hypnotherapy Agar Benci Polisi

Senin, 02 Desember 2013 – 17:27 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Polisi sudah berhasil meringkus Yoyo yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan polisi dan kepemilikan senjata api. Kepala Subdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Adex Yudiswan mengatakan, Yoyo diduga kuat mengorganisir suatu kelompok atau grup untuk menimbulkan rasa kebencian terhadap polisi.

 Adex mengatakan, Yoyo memiliki kemampuan mencuci otak orang lain dengan tujuan menciptakan kebencian mendalam terhadap polisi. Sebab,  Yoyo menganggap polisi sebagai penghalang aksi kejahatan mereka, termasuk dalam aksi mengumpulkan senjata dan emas.

BACA JUGA: KPK Minta Tambahan 3 Ribu Penyidik

"Dia (Yoyo) memiliki kemampuan untuk melakukan brainwash (cuci otak, red) menggunakan teknik hypnotherapi dengan menanamkan semacam kata-kata terhadap orang tersebut," kata Adex kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Senin (2/12).

Dia mengatakan, Yoyo merupakan bagian dari kelompok Mujahidin Wilayah Barat.  Bahkan, lanjut Adex, Yoyo dijadikan pemimpin setelah pimpinan sebelumnya, Abu Sofyan ditangkap. "Dia menggantikan Abu Sofyan sebagai ketua kelompok," ujarnya.

BACA JUGA: JK Tegaskan Pemerintah Efektif Tak Perlu Banyak Imbauan

Yoyo diduga kuat terlibat dalam tindak pidana pada tiga tempat kejadian perkara. Pertama, Yoyo diduga terlibat penganiayaan dua anggota Polri, yaitu Brigadir Sofyan Ansori dan Briptu Igna Dedeng di Kampung Pojok Salak RT 02/08 Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kedua, Yoyo diduga terlibat kasus penganiayaan atas Brigadir Eddy Sasongko dan Brigadir Jaka Setiawan, di Setu, Beaks, Jabar. "Ketiga tindak pidana pengeboman di Beji (Depok, red), dengan korban meninggal dunia," tambah Adex.

BACA JUGA: KPK Tegaskan tak Ada Penyidik dari TNI

Menurut Adex, Yoyo juga sudah mengumpulkan sejumlah bahan pembuat bom. Pada aksi kejahatan di Setu, Yoyo juga sudah membawa granat. Bila ada polisi melawan, maka akan diledakkan dengan granat tersebut.

Adex menjelaskan, pada pelaksanaan kejahatan di Setu, Yoyo Cs bukan hendak merampok, melainkan melakukan survei untuk mencari sasaran anggota Polri. "Modusnya mereka ada tim survei, saat mereka tahu ada polisi yang lengah, mereka gunakan senpi. Pada pelaksanaan di Setu, YY yang menembak langsung ke arah korban," ujar Adex.

Yoyo diringkus pada Kamis 21 November 2013 di kawasan Klender, Jakarta Timur. Dalam penangkapan itu, polisi berhasil menyita satu pucuk senjata api jenis FN dan 22 butir peluru kaliber sembilan milimeter. "Dalam pelariannya, YY menyamar menjadi sopir pribadi," kata Adex.

Menurut Adex, Yoyo ditangkap ketika tengah membawa majikannya seorang pengusaha yang awalnya tidak dikenalnya sebelumnya. "Tapi dia mendapatkan networking melalui temannya. Majikannya pengusaha, bukan penyumbang dana (kelompok Yoyo)," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baca Nota Pembelaan, Djodi Curhat Soal Keluarga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler