jpnn.com - Bukittinggi--Berdasarkan catatan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar di Belakang Balok Bukittinggi, selama Februari 2014, aktivitas Gunung Marapi sedikit menurun dibanding periode Januari 2014 atau periode Desember 2013.
Selama Februari itu, hanya tercatat 31 aktivitas Marapi per 13 Februari 2014 pukul 16.00 WIB. Dari 31 aktivitas itu, hanya terjadi tiga kali letusan, satu kali tremor, 3 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa tektonik lokal, dan 19 kali gempa tektonik jauh.
BACA JUGA: Kerja Keras Bersihkan Abu Gunung Kelud
Sementara selama Januari 2014, Marapi mengalami 192 kali aktivitas dengan 57 kali letusan, 5 kali tremor, 4 kali hembusan, 19 kali gempa vulkanik dalam, 26 kali gempa vulkanik dangkal, 20 kali gempa tektonik jauh dan 34 kali gempa tektonik lokal.
Sedangkan selama Desember 2013, Marapi mengalami 107 kali aktivitas, 21 kali diantaranya adalah aktivitas letusan, 26 kali gempa tektonik jauh, 22 kali gempa tektonik lokal, 5 kali gempa vulkanik A, 6 kali gempa vulkanik B, 5 kali gempa tremor, 3 kali tornello, serta 3 kali hembusan.
BACA JUGA: Empat Orang Meninggal Karena Bencana Kelud
Kendati aktivitas Marapi pada Februari 2014 ini sedikit menurun dibanding periode sebelumnya, namun menurut petugas Pos PGA Marapi Sumbar, Warseno, status Marapi masih waspada atau berada di level II.
Warseno menyebutkan, Gunung Marapi Sumbar masih berbahaya, karena bisa mengeluarkan gas vulkanik yang berbahaya bagi kehidupan. Sebab, ancaman potensi letusan abu lontar material pijar dan pasir juga membuat gunung itu harus dijauhi radius 3 kilometer dari puncak. (rul)
BACA JUGA: Lima Ribu Personil TNI Turun ke Kelud
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erupsi Reda, Waspada Lahar Dingin
Redaktur : Tim Redaksi