Kerja Keras Bersihkan Abu Gunung Kelud

Minggu, 16 Februari 2014 – 08:30 WIB

jpnn.com - PURWOKERTO- Sisa abu vulkanik terlihat jelas di sepanjang jalan kota Purwokerto. Termasuk di Alun-alun Purwokerto. Bahkan, sedikitnya membutuhkan 44 ribu liter air untuk membersihkan sisa abu vulkanik yang masih menempel. Itu pun hanya membersihkan sepanjang Jalan Jendral Soedirman, kawasan Alun-alun Purwokerto, dan Pendopo si Panji.

"Sejak jam 5 pagi, kita sudah menerjunkan 12 personel untuk membersihkan abu vulkanik yang menempel," kata Kepala UPT Pemadam Kebakaran Daryono di sela-sela pembersihan abu vulkanik, Sabtu (15/2) pagi.

BACA JUGA: Empat Orang Meninggal Karena Bencana Kelud

Ia menyampaikan dua mobil pemadam kebakaran, ukuran 5000 liter dan 6000 liter air, diturunkan untuk membersihkan sisa abu vulkanik. Dua unit kendaraan ini harus isi ulang air hingga tiga kali. Ini pun hanya membersihkan beberapa titik saja.

Seperti kawasan Alun-alun Purwokerto, Pendopo Si Panji, dan ruas jalan Jendral Soedirman. Ruas jalan Jendral Soedirman mulai dari perempatan Sri Ratu hingga Pertigaan Sawangan. "Kita tambah lagi agar sampai bersih. Kantor DPRD juga kami siram," sebutnya.

BACA JUGA: Lima Ribu Personil TNI Turun ke Kelud

Daryono mengakui semprotan air dengan tekanan air yang besar, dilakukan tidak cukup sekali. Penyiraman harus dilakukan beberapa kali untuk membersihkan debu. Sebab, abu vulkanik yang tersisa cukup tebal. "Agak susah memang. Harus disemprot beberapa kali," imbuhnya.

Ia berharap pembersihan abu vulkanik dapat mengurangi dampak abu vulkanik yang ada. Selanjutnya warga Banyumas dapat kembali nyaman menjalankan aktifitas. Apalagi alun-alun merupakan pusat keramaian, sementara jalan Jendral Soedirman adalah jalan protokol.

BACA JUGA: Erupsi Reda, Waspada Lahar Dingin

Sementara itu, Bupati Ir Achmad Husein melalui Asekbang Kesra Ir Didi Rudwianto SH M.Si mengatakan bahwa pembersihan jalan protokol dan alun-alun dari abu vulkanik dilakukan agar aktivitas warga tidak terganggu dan kembali normal.

"Penyemprotan dilakukan untuk menjaga kesehatan masayarakat. Karena kalau tidak segera dibersihkan bisa mengganggu pernapasan akibat debu yang berterbangan. Sedangkan pembersihan alun-alun dilakukan mengingat selama ini menjadi pusat keramaian masyarakat khususnya di hari Sabtu dan malam Minggu. Sehingga menjadi tidak terganggu, serta yang lebih penting untuk menghindari kecelakaan lalu lintas karena konsentrasi pengendara terganggu debu,” katanya.

Diketahui dampak erupsi Gunung Kelud yang terjadi pada pukul 22.50 WIB Kamis (13/2) lalu, membuat kondisi jalan di Kota Purwokerto yang biasanya pada malam hari dipadati kendaraan, semalam terlihat agak sedikit lengang. Hal ini karena masyarakat memilih tinggal dirumah.(azz/acd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parpol Berlomba Bantu Korban Kelud


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler