jpnn.com, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan asap yang bisa terlihat sangat jelas, Jumat (27/11) kemiarn.
Asap tersebut membumbung tinggi di atas gunung yang berada di perbatasan Provinsi DIY dengan Jawa Tengah itu.
BACA JUGA: Gunung Merapi Keluarkan Suara Sampai 9 Kali
Terkait fenomena itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta menjelaskan, itu merupakan hal yang wajar.
Asap yang keluar merupakan asap sulfatara. “Asap tersebut adalah emisi asap sulfatara seperti biasa,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida kepada Radar Jogja, kemarin.
BACA JUGA: Mata Budi Berkaca-kaca Mengenang 5 Rekannya yang Hilang saat Erupsi Gunung Merapi
Berdasarkan laporan aktivitas Merapi kemarin pukul 00.00-12.00, asap sulfatara tebal tampak keluar dari kawah Merapi.
“Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 500-600 meter di atas puncak kawah,” ujarnya.
BACA JUGA: Ada Jejak Tapak Misterius Tertinggal di Beton Jalur Evakuasi Gunung Merapi
Sementara data kegempaan tercatat, gempa guguran sebanyak 21 kali, gempa embusan 46 kali, gempa fase banyak 208 kali dan gempa vulkanik dangkal 14 kali.
“Kondisi Gunung Merapi terkini, sejauh pantauan kami prediksi erupsi masih mengarah ke Sungai Gendol,” tandas Hanik.
Prakiraan daerah bahaya yang berpotensi terdampak erupsi Merapi, antara lain, Dusun Kalitengah Lor di Kalurahan Glagaharjo, Dusun Kaliadem di Kalurahan Kepuharjo, dan Dusun Palemsari di Kalurahan Umbulharjo.
Semuanya masuk Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman. (kur/laz)
Redaktur & Reporter : Adek