Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 900 Meter

Kamis, 25 Januari 2024 – 10:36 WIB
Gunung Semeru erupsi yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang pada Kamis (25/1/2024) pukul 05.06 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)

jpnn.com - LUMAJANG - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi, Kamis (25/1) pukul 05.06 WIB.

Tinggi letusan yang teramati sejauh 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

BACA JUGA: Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Sekitar 600 Meter

"Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 96 detik," kata  Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulisnya di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Kamis (25/1).

Sebelumnya, Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Rabu (24/1), yakni pukul 07.25 WIB, pukul 08.55 WIB, dan pukul 19.14 WIB.

BACA JUGA: Erupsi Semeru, Bandara Abdulrachman Saleh di Kabupaten Malang Ditutup Sementara

Erupsi pertama pada pukul 07.25 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 700 meter di atas puncak (sekitar 4.376 mdpl), abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara.

Kemudian, erupsi kedua pada pukul 08.55 WIB dengan ketinggian abu vulkanik teramati sekitar 800 meter di atas puncak (sekitar 4.476 mdpl) dan kode warna penerbangan oranye.

BACA JUGA: Semarak Galang Gerak Budaya Tapal Kuda di Pura Mandara Giri Semeru Agung

Erupsi ketiga terjadi pada pukul 19.14 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 700 meter di atas puncak (± 4376 mdpl).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik.

Status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih pada Level III atau siaga.

Petugas mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler