Gunung Soputan Masuk Kategori Waspada

Warga Anggap Biasa

Selasa, 02 November 2010 – 03:10 WIB
TOMBATU - Meskipun sudah masuk dalam kategori waspada, warga Mitra yang berada di sekitar Gunung Soputan mengaku masih menganggap situasi seperti itu biasa saja"Memang terlihat puncak Gunung Soputan mengeluarkan asap, tapi kami kira itu peristiwa yang biasa," ujar Camat Tombatu Utara Lexy Humigolung

BACA JUGA: Tak Berizin, Aksi Penggalanan Dana Dihentikan



Dia mengatakan, hingga saat ini masyarakat masih menjalankan aktivitas rutin dan tak terpengaruh dengan penetapan status waspada pada satu-satunya gunung berapi yang ada di Mitra itu
Hal yang sama diungkapkan Meidy Tewu, warga Tombatu Tiga yang tepat berada di salah satu titik mengalirnya lava mengatakan situasi Gunung Soputan masih seperti biasa

BACA JUGA: Guru di Halmahera Selatan Mogok



"Frekuensi asap yang keluar terlihat meningkat tapi bagi kami itu masih hal yang wajar," ujar Tewu yang juga sering mengunjungi puncak Soputan


Dia menambahkan, dari pengamatannya di puncak kawah Soputan sudah tertutup debu dan batuan

BACA JUGA: Mantan Wali Kota Manado Divonis 10 Tahun

"Yang kami takutkan jika Soputan meletus bukan hanya debu tapi batuan besar pun akan ikut berjatuhan," tuturnya

Ryan Kawulusan warga Tombatu yang juga salah satu anggota Kelompok Pecinta Alam (KPA) mengatakan, status waspada untuk Soputan tak mempengaruhi warga"Kami sudah biasa mendengar kabar seperti itu, tapi warga pun tetap waspada," tukasnya

"Ada fenomena yang muncul bahwa Gunung Soputan sudah bertambah tinggiIni hanya pengamatan kami yang sering naik ke Soputan," sambungnya.

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mitra mengaku sudah melakukan berbagai persiapan baik mengenai lokasi pengungsian, pun termasuk jalur-jalur alternatif yang bisa digunakan untuk mengungsi jika terjadi bencana

"Ada beberapa desa yang sangat mungkin diungsikan yakni Winorangian, Mundung, Esandom, Molompar yang menjadi salah satu jalur lahar begitu juga kawasan Silian Raya," tutur Kepala BPBD Mitra Herman Kosakoy

Mengenai jalur pengungsi, Kosakoy mengatakan bisa melewati jalur Tonsawang-Tombatu"Ada beberapa alternatif lain yang bisa kami gunakan, pun sudah ada peta pembagian lokasi pengungsiKami pun akan langsung berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai hal ini," tandasnya.

Ketua KNPI Mitra Jhones Suoth mengungkapka ketika ditetapkan status waspada, Pemkab Mitra harus siap siaga"Jangan nanti berada pada situasi siaga baru siap," tutur Suoth yang juga tinggal di seputaran Gunung Soputan

"Yang perlu diperhatikan di sini adalah jalur pengungsi, karena banyak jalan alternatif yang mungkin digunakan rusak parah, ini harus ada perhatian dari pemerintah," tukasnya.

Letusan Gunung Soputan sempat terjadi pada  tahun 1785, 1819, 1833, 1845, 1890, 1901, 1906, 1907, 1908-09, 1910, 1911-12, 1913, 1915, 1917, 1923-24, 1947, 1953, 1966-67, 1968, 1970, 1971, 1973, 1982, 1984, 1985, 1989, 1991-96, 2000-03, 2004, 2005, 2007, dan  terakhir terjadi pada 2008.(gel)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 13 WNA Ditangkap Polair Maluku Utara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler