Guru Ancam Segel Sekolah

Kamis, 03 September 2009 – 09:41 WIB
MANOKWARI- Mutu pendidikan sekolah sangat tergantung dari kualitas para guruNamun, bagaimana bisa mendapatkan guru berkualitas, jika nasib para guru tidak kunjung diperhatikan dengan serius

BACA JUGA: 2010, Sulut Sepi Proyek

Terutama para guru di daerah-daerah yang nasibnya kian terhimpit.Seperti yang terjadi di Manokwari
Ratusan guru dari berbagai lembaga pendidikan harus menggelar aksi demo, demi mendapatkan haknya mendapatkan tunjangan tenaga pendidikan yang belum dibayarkan semenjak tahun 2007.Tunjangan itu, besarnya Rp

BACA JUGA: Tiga Bulan 1.736 Kasus, DBD Telan 20 Nyawa

220.000 per bulannya.

Aksi demo terpaksa mereka lakukan, setelah pertemuannya dengan Kabid Pendidikan dasar pada dinas itu
Namun, pertemuan itu tidak berhasil membuahkan keputusan apa pun

BACA JUGA: Sepasang PNS Konawe Berbugil Ria

Para guru, yqang datang dari berbagai lembaga pendidikan  di wilayah Manokwari ini pun kecewaMereka melepaskan kekecewaannya dengan teriakan-teriakan penuh emosiSeakan mereka lupa, bahwa mereka seorang guru, seorang pendidik yang selalu menjadi contoh murid-muridnya.

Tetapi, guru juga manusiaAda hak dan kebutuhan yang harus dijalani dan dipenuhiMereka pun mengancam mogok tidak akan mengajar jika hak-hak yang seharusnya sudah diperoleh  belum juga dipenuhi."Yang kami tuntut adalah tunjangan tenaga pendidikan, yang belum dibayarkan sejak tahun 2007Uang itu resmi, karena ada surat edarannya dari Departemen Keuangan RI.Jadi Pemerintah yang sudah menjanjikan, bukan kami minta tambahan," kata Eliaser Abago penuh emosi.

Para guru mengaku menyesal tidak menjalani tugasnya hari ituNamun, mereka mengaku, jika tidak melakukan hal ini, tidak ada lagi orang yang memperhatikan nasibnya"Kami ini guruTidak baik meninggalkan murid-muridTetapi, bagaimana jika hak kami yang sudah diatur dalam edaran pemerintah saja, tidak dibayarkan," kata Yublina Motis, seorang guru SMP Negeri 20 Manokwari.

Setelah meluapkan emosi, para guru yang dimotori Elieser Abago langsung sepakat untuk tidak melaksanakan tugas mengajar terhitung sejak tanggal 4 September mendatangMereka juga akan menutup sekolah mereka, sampai batas waktu yang tidak ditentukanBahkan mereka juga mengancam akan datang lagi dalam jumlah yang lebih besar lagi, jika pihak dinas tidak segera menyalurkan tunjangan tenaga kependidikan seperti tuntutan mereka
 
Sementara itu Pjs Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga  Barnabas Doansiba, yang dikonfirmasi enggan memberikan komentar terkait dengan aksi yang dilakukan para guru tersebutNamun menurut dia, saat ini stafnya sudah ke Jakarta untuk mempertanyakan kepastian persoalan tersebut
 
“Jadi saat ini harus ada kejelasannya duluKalau ada kita akan bayarkan dari alokasi anggaran mana, akan kita upayakanTetapi jika tidak ada, tentu tidak mungkin kita --bayarkanUntuk itu staf sudah saya minta untuk mengkoordinasikan hasl ini langsung di Jakarta,” terangnya lagi.(sr/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 8.400 Ton Batubara Terbakar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler