jpnn.com - JAKARTA - Berita duka menyelimuti dunia pendidikan. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Soetandyo Wignjosoebroto, tutup usia setelah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Elizabeth Semarang sekitar pukul 07.00.
Pria kelahiran Madiun 19 November 1932 itu meninggal karena mengalami gagal ginjal dan pendarahan di otak. Jenazah akan disemayamkan di rumah duka Jalan Dharmawangsa 3 Surabaya.
BACA JUGA: Fathanah Klaim tak Kenal Bunda Puteri
Salah satu murid Soetandyo, Ali Masykur Musa mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya Soetandyo. Menurut anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu Soetandyo adalah ilmuwan di bidang sosiologi hukum terkemua. "Pendapatnya selalu jadi rujukan ilmuwan lainnya. Khususnya pemerintah dalam menciptakan keteraturan sosial," kata dia.
Dalam hal penampilan, kata Ali, Soetandyo adalah sosok sederhana dan bersahaja. Karena itulah gurunya itu selalu disegani oleh kolega-koleganya.
BACA JUGA: Ratna Dewi: Siti Fadilah Harus jadi Tersangka
Semasa hidupnya, Soetandyo selalu memadukan ilmu administrasi, sosiologi, dan hukum sebagai basis pengembangan ilmu-ilmu sosial. "Pokoknya dia selalu mendedikasikan hidupnya untuk pengembangan ilmu. Jadi sudah sepatutnya kita merasa kehilangan ilmuwan besar," kata Ali. (mas/jpnn)
BACA JUGA: Ratna Dewi Divonis Lima Tahun Penjara
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Hadiri Sertijab, Dada Tunggu Izin KPK
Redaktur : Tim Redaksi