JAKARTA - Dirjen Pendidikan Tinggi, Djoko Santoso mengungkapkan, sebagian besar guru ataupun tenaga pendidik di Indonesia belum kreatif dalam mengembangkan metode pengajaran di kelasHal itu dibuktikan dari pola pikir anak-anak Indonesia yang belum ‘open minded’.
“Contohnya, kalau anak-anak ditanya dengan bahasa Inggris 'how are u?' -asti dijawab dengan i'm fine
BACA JUGA: Tunjangan Sertifikasi Guru Segera Dibayar
Itu saja kan dari dulu, tidak ada model kata-kata jawaban yang lainBACA JUGA: Kepsek Minta Uang, 13 Ijazah Ditahan Kepsek
Sehingga anak-anak kita bisa open minded menerima berbagai model jawaban,” terang Djoko di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (6/12).Apakah kondisi itu juga diakibatkan oleh kurikulum pendidikan di Indonesia? Djoko mengatakan, kurikulum hanya sebuah konten saja. Sebab, metode penyampaian guru yang harus harus lebih dikembangkan.
Karenanya Djoko mengimbau kepada para pelajar di Indonesia khususnya mahasiswa untuk bisa lebih berani dalam berinovasi dan mengembangkannya
“Tidak hanya berkaitan dengan bisnis, tetapi di semua sektor
BACA JUGA: BOS Untuk Biayai Kebutuhan Personal Dianggap Berlebihan
Pola pikirnya harus inovatifKalau selama ini hanya bisa meniru dan akhirnya dijadikan suatu pakem, berarti tidak kreatif toh,” serunya(cha/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepatu-Seragam Siswa Miskin Ditanggung BOS
Redaktur : Tim Redaksi