Guru Diwajibkan Awasi Masa Orientasi Siswa

Selasa, 12 Juli 2011 – 22:44 WIB

JAKARTA — Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal menegaskan, para guru atau tenaga pendidik di seluruh sekolah di Indonesia khususnya untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) agar mengawal pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS)Sebab, MOS kerap kali rawan dengan tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh peserta didik senior kepada peserta didik yang baru.

“Masa orientasi itu kan sudah jelas dan pemerintah berkali-kali menegaskan bahwa itu adalah masa yang amat sangat vital dimana untuk mengenal proses belajar mengajar yang akan mereka lalui di sekolah yang baru ini

BACA JUGA: Sekolah Negeri Lakukan Pungli, Pemda Berwenang Beri Sanksi

Kemudian, fasilitas apa saja yang mereka miliki
Bagaimana memanfaatkannya

BACA JUGA: SKK II Kehilangan 300 Murid

Siapa saja yang membimbing mereka, yang kemudian mulai mengenalkan prinsip-prinsip kewirausahaan dan yang terpenting adalah pembangunan karakter,” ungkap Fasli di Jakarta, Selasa (12/7).

Dikatakannya, kekerasan fisik bahkan penistaan dengan cara yang tidak mendidik juga tidak diperbolehkan
Pasalnya, para peserta didik baru justru harus ditunjukkan bahwa mereka memiliki harkat dan martabat sehingga tidak merasa direndahkan.

“Suasananya harus suasana pendidikan

BACA JUGA: Kemdiknas Geber Pendidikan Karakter

Kegiatan bersama-sama itu biasa,namun mungkin bisa berupa outbound, membagi kerja kelompok dan sekolah harus bisa bertanggung jawab penuh tidak boleh menyerahkan kepada pihak ketigaMisalnya, alumni ataupun organisasi eksternalItu harus dipegang penuh dan harus diketahui oleh kepala sekolah,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu Fasli juga menyinggung deklarasi pendidikan karakter di seluruh sekolah pada hari pertama masuk tahun ajaran baruFasli menjelaskan, gerakan tersebut dimaksudkan untuk mengikat peserta didik ataupun pengajar untuk mengedepankan pendidikan karakter

"Bukan upacaranya yang penting, tapi ada semangat sama-sama membangun kembali pendidikan karakter yang kokoh, di mana datang dari keinginan murid, guru , tenaga kependidikan dalam membentuk budaya sekolah yang sangat kondusif untuk bertumbuhnya karakter-karakter yang dicontohkan nilai-nilai utama,” ujar Fasli.(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tekan Biaya SPP, PNBP Dikti Diturunkan 20 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler