jpnn.com, JAKARTA - Peringatan Hari Guru Nasional bakal diwarnai aksi unjuk rasa serentak di sejumlah daerah pada 25 November 2021.
Di Jawa Barat, dua aktivis pendidikan Ketum Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Iwan Hermawan dan Ketum Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional Rizki Safari Rakhmat akan melakukan orasi.
BACA JUGA: Bosan Dipermainkan, Honorer K2 Tenaga Teknis Administrasi Siapkan 5 Rencana Besar
Keduanya mewakili guru senior dan junior yang sama-sama mengkritisi kebijakan pemerintah terkait rekrutmen PPPK 2021.
"Insyaallah aksi kami akan dilakukan Kamis, 25 November pukul 10.00 WIB di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat," kata Rizki kepada JPNN.com, Senin (25/11).
BACA JUGA: Calon PPPK Guru Belum Bisa Mengisi Daftar Riwayat Hidup, BKN Bilang Begini
Walaupun sudah lulus PPPK guru tahap I, Rizki mengaku prihatin melihat banyak guru honorer negeri yang belum lulus.
Dia ingin berdampingan bersama-sama menjadi ASN PPPK, karena selama ini guru honorer sudah merasa senasib.
BACA JUGA: Pengakuan Debt Collector Pinjol tentang Gaji & Bonus yang Diterimanya, Oh Ternyata
Tadinya, kata Rizki, aksi unjuk rasa guru ini akan dilakukan di depan Gedung Sate. Namun, berubah karena pada hari sama ada juga aksi buruh.
Dia mengungkapkan aksi unjuk rasa guru ini hanya berisi orasi dan membaca puisi-puisi dari para aktivis pendidikan.
Hal krusial yang akan diorasikan adalah terkait janji dan realisasi pengangkatan guru ASN melalui rekrutmen PPPK guru.
"Kami guru honorer merasa perlu perjuangan untuk memberi peringatan kepada pemda dan pusat," ucapnya.
Di momen hari guru nasional 25 November, Rizki berharap bisa mengingatkan pemerintah atas upayanya dalam penataan darurat kekosongan guru PNS.
Kemudian kesejahteraan guru yang belum merata dan kesenjangan yang terjadi akibat perbedaan status antara honorer dan PNS, tetapi belum dapat menyelesaikannya.
"Kami akan siapkan data-data pendukung dalam orasi nanti. Terutama data kekurangan guru PNS baik dari segi kepegawaian dan kualifikasinya," ucapnya.
Hal lainnya adalah banyaknya guru belum beserdik, padahal ini kualifikasi yang wajib dimiliki guru.
Butuh waktu yang cukup lama untuk mendapatkan kesempatan mengikuti Pendidikan Profesi Guru atau PPG. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad