Guru Induk Tak Lulus PPPK Tahap I, Digeser Noninduk, Honorer K2 Jatim Bergerak

Minggu, 10 Oktober 2021 – 20:19 WIB
Korwil PHK2I Jatim Eko Mardiono, Koordinator PHK2I DKI Jakarta Nur Baitih, dan Ketum PHK2I Titi Purwaningsih (kiri ke kanan). Ilustrasi Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengumuman kelulusan PPPK guru tahap I di sejumlah daerah bermasalah. Setelah beberapa wilayah di Jawa Barat, kini giliran guru honorer di Jawa Timur yang protes keras.

Menurut Ketua Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Timur Eko Mardiono, banyak guru induk yang tak lulus tes PPPK tahap I. Ironisnya yang terbanyak guru honorer K2.

BACA JUGA: Berita Terbaru BKN soal Jadwal Penetapan 173.329 NIP PPPK Guru Tahap I, Honorer K2 Harus Tahu

"Ini sangat aneh. Guru honorer K2 yang nyata-nyata mengajar di sekolah induk malah tidak diluluskan. Mereka digeser guru noninduk," kata Eko kepada JPNN.com, Minggu (10/10).

Dia heran dengan sistem penetapan kelulusan PPPK guru tahap I. Katanya sekolah induk mendapatkan prioritas, tetapi faktanya malah kalah.

BACA JUGA: Pemerkosaan Kakak Beradik di Luwu Timur, Bu Retno Soroti Perbedaan Hasil Visum

"Edan tenan iki, bahkan yang nilainya tinggi pun enggak lulus," serunya.

Eko mempertanyakan apakah afirmasi bagi guru honorer K2 itu dipakai atau tidak. Sebab, faktanya banyak yang tumbang.

BACA JUGA: 123.523 PNS Pusat Siap-Siap Saja Dipindah ke Ibu Kota Negara Baru 

Ada juga honorer K2.yang melamar di sekolah noninduk meski nilainya tinggi tidak diluluskan padahal guru induk tidak memenuhi passing grade.

Menurut Eko, kondisi ini menimbulkan kericuhan karena guru honorer K2 di sekolah induk malah bisa digeser dengan guru noninduk karena alasan nilainya lebih tinggi.

"Ini bukti pemerintah pilih kasih dan abai kepada guru honorer K2," ucapnya.

Eko curiga Kemendikbudristek lebih mengutamakan guru-guru honorer non-K2. Sementara guru honorer K2 yang nyata-nyata lebih lama pengabdiannya disingkirkan dengan alasan yang dibuat-buat.

Eko menegaskan guru honorer K2 Jatim memilih tidak melakukan sanggahan karena pasti dijawab Kemendikbudristek dengan alasan macam-macam.

"Kami pilih aksi turun ke jalan. Honorer K2 Jatim akan bergerak ke Jakarta, kami tidak terima dengan perlakuan tidak adil pemerintah," tegasnya.

BACA JUGA: 173.329 Guru Honorer Lulus PPPK 2021 Tahap I, Bagaimana Nasib Tenaga Teknis Administrasi?

Dia menyebutkan aksi demo ini bukan gertak sambal. Sejatinya, honorer K2 Jatim sudah ingin demo, tetapi bersabar menunggu kebijakan pemerintah.

Namun, setelah ada pengumuman kelulusan, ternyata hasilnya malah tidak sesuai yang diharapkan.

'Kemarahan arek Jatim sudah di ubun-ubun. Honorer K2 dikibuli terus, makanya kami pilih mati berdemo daripada mati karena Corona. Tidak ada Corona-coronaan," pungkas Eko Mardiono. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler