BACA JUGA: Menag Minta Tambahan Dana Rp 2,3 Triliun
Tim sukses ini bekerja demi mulusnya para siswa mengikuti ujian“Di daerah saya, di Bengkulu selatan, guru-guru berkumpul untuk menjadi tim sukses kelulusan siswanya
BACA JUGA: Penyimpangan Dana Pendidikan di Kalbar
Rupanya pemerintah telah membangun budaya korupsi model baru,” ungkap anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Eni Khaerani pada diskusi bertema ‘Untuk Apa UAN?’ di gedung DPD, Senayan, Jumat (1/5).Eni menyatakan menolak keras kebijakan UAN
BACA JUGA: Kaltim Perkuat Tim Olimpiade Fisika
Bahkan, Eni bersama sejumlah anggota DPD pernah langsung menemui Wapres Jusuf KallaNamun, kebijakan UAN masih tetap saja dilanjutkan“Hingga sempat ada suara, pemerintah sudah buta mata hatinya,” ujar anggota DPD dari Bengkulu itu.Model UAN ditolak, juga lantaran telah meniadakan otonomi guru untuk menilai siswanya layak lulus atau tidak.Namun sesungguhnya, Eni tidak menolak seratus persen UAN“Yang penting UAN jangan menjadi satu-satunya parameter kelulusan siswa,” ucapnyaDengan dijadikan satu-satunya parameter kelulusan, para guru menghalalkan segala cara agar siswanya bisa lulusSemakin tinggi tingkat kelulusan, para guru menjadi bangga“UAN menjadi ukuran prestise sekolah,” imbuhnya(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Temukan Rp 1,560 T Dana BOS-DPL Tak Jelas
Redaktur : Tim Redaksi