Guru PNS Bergaji Besar Sebaiknya Dipindah ke Daerah 3T

Selasa, 20 Februari 2018 – 20:03 WIB
Guru dan siswa. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji menyoroti langkah pemerintah untuk merekrut 9.000 guru garis depan (GGD) yang akan ditempatkan di daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T).

Menurut dia, ketimbang merekrut guru baru, lebih baik memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada.

BACA JUGA: 10 Pengajar di Sekolah, 8 Guru Honorer, PNS Hanya 2

Indra menyarankan, guru PNS di kota-kota besar seperti DKI Jakarta yang take home pay-nya ada yang mencapai Rp 31 juta per bulan, agar dimutasikan ke wilayah 3T. Ini agar gaji yang diterima sebanding dengan kinerjanya.

"Logikanya, gaji tinggi linear dengan kinerjanya. Kalau tidak mau dimutasi ke daerah 3T jangan jadi guru PNS," ujar Indra di Jakarta, Selasa (20/2).

BACA JUGA: Mayoritas Honorer, Guru PNS Hanya 40 Persen

Dia menyebutkan, jumlah guru di Indonesia sudah cukup. Tidak perlu lagi menambah guru baru. Dengan menambah guru baru justru membuat tenaga pendidik lebih santai.

"Ingat, profesi guru bukan untuk menampung tenaga kerja dan menyerap anggaran. Menjadi guru adalah panggilan jiwa bukan karena orientasi gaji," tegasnya.

BACA JUGA: Tunjangan Guru Telat Bayar, Administrasi Jangan jadi Alasan

Dia menambahkan, setiap tahun pemerintah mengeluarkan Rp 100 triliun lebih untuk membayar gaji guru PNS. Namun, mutu pendidikan di Indonesia tetap di bawah.

"Gaji guru sudah tinggi, tapi mutu pendidikan tetap rendah. Kan enggak matching ini makanya guru PNS harus diberdayakan. Jangan maunya enak-enak saja tapi giliran disuruh mengabdi ke daerah perdesaan malah ogah," cetusnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pontianak Butuh Tambahan 200 Guru PNS


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler