Guru SD Cabuli Muridnya di Ruang UKS

Diduga Korban Lebih dari 10 Orang

Sabtu, 10 Mei 2014 – 00:37 WIB

jpnn.com - SAMARINDA - Tindak asusila dengan korban anak-anak semakin mengkhawatirkan di Kaltim. Kasus terbaru, seorang guru di salah satu SD di Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda, dilaporkan melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya.

Ironisnya, dari pengakuan korban, perlakuan tak senonoh itu dilakukan oknum guru tersebut di sekolah.

BACA JUGA: Bejat! Pulang Ngaji, Lima Bocah Disodomi di Sekretariat Masjid

Kasus ini terungkap setelah Mr (28), salah satu orangtua murid, mendapat informasi dari orangtua korban lain, tentang adanya tindakan pencabulan tersebut. Dari situ, dia lantas bertanya kepada Ra (10), putrinya.

Ditanya orangtuanya soal itu, murid kelas 4 SD itu pun langsung menangis. "Begitu saya tanya benar-benar, ternyata dia (Ra) juga pernah dipegang-pegang sama gurunya itu (pelaku)," ucap Mr yang merupakan ibu Ra kepada Kaltim Post (Grup JPNN) kemarin.

BACA JUGA: Polda Jabar Bekuk 1 Bandar Ganja, Satu Masih Buron

Mr menambahkan, perlakuan tersebut dialami anaknya tidak hanya sekali.  "Anak saya waktu kelas tiga pernah juga dipegang-pegang, sekarang di kelas IV satu kali katanya (Ra)," ungkap Mr.

Dari penjelasan anaknya itu, Mr melaporkan aksi oknum guru tersebut kepada polisi pada Kamis (8/5) siang.

BACA JUGA: Si Emon Tak Bikin Investor Lari dari Sukabumi

"Orangtua korban sudah melapor, kami masih akan periksa korban terlebih dahulu untuk mengumpulkan bukti-bukti yang jelas," ucap Kasat Reskrim, Polresta Samarinda, Feby DP Hutagalung.

Kemarin, polisi membekuk oknum guru bernama Ambri tersebut. Guru mata pelajaran olahraga ini dijemput di sekolah saat mengajar.

Menurut pengakuan Ra, pelecehan seksual dilakukan di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Ambri melakukan pelecehan dengan memasukkan tangannya ke dalam celana dalam anak didiknya.

Perbuatan pelaku itu dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi, demikian juga keterangan hasil visum dari rumah sakit.

Hingga tadi malam,  guru itu masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Samarinda. Dalam pemeriksaan itu, pelaku mengaku menyesal telah melakukan perbuatan tak senonoh terhadap anak didiknya sendiri.

Menurut keterangan polisi, hingga Jumat siang, baru satu orangtua korban yang melaporkan kepada polisi secara resmi. Feby menjelaskan, dari pengakuan oknum guru itu kepada polisi, korbannya kurang dari 15 orang, lebih 10 orang.

"Diduga masih ada korban lain yang belum melapor kepada polisi. Dari indikasi hasil pemeriksaan kita, korbannya lebih dari 10 orang," terang Feby.

Dari keterangan korban dan catatan kepolisian, aksi Ambri itu sudah dilakukan sejak 2011.    

Sementara itu, kepala sekolah tempat Ambri mengajar mengaku baru mengetahui kasus beberapa hari terakhir. Pihaknya akan mendalami dulu masalah ini. (*/dra*/fch/far/k14)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus JIS, Polda akan Periksa Dokter Polri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler