jpnn.com, KUTAI TIMUR - Polisi berhasil mengungkap kasus kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) palsu.
Pelaku inisial BN (50), ditangkap di kediamannya Desa Rawa Permai Sepaso Kecamatan Bengalon Kutim, Kaltim, Rabu (27/9) sekira pukul 2. 00 Wita dini hari.
BACA JUGA: Bukan Pilkada, e-KTP Palsu dari Kamboja Itu untuk...
Saat ditangkap, pelaku tidak melakukan perlawanan. Tersangka langsung ditahan di Polres Kutim untuk mencari fakta baru lainnya.
Dikatakan Kapolres Kutim AKBP Rino Eko didampingi Kasatreskrim AKP Andika Darmasena, BN merupakan seorang guru SD Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) di Bengalon.
BACA JUGA: Ah, Mustahil e-KTP Kamboja Dipakai Curangi Pilkada DKI
Memalsukan e-KTP merupakan pekerjaan sampingannya. Dari hasil pendalaman, ternyata tidak hanya e-KTP yang dipalsukan, melainkan KK, Ijazah, SIM dan lainnya.
Dari pengakuannya, praktik haram ini dilakukan sejak 2016 lalu. Hanya saja pihak kepolisian tidak percaya begitu saja. Perlu pendalaman lagi untuk menguak fakta yang sesungguhnya.
BACA JUGA: E-KTP Palsu Bukan Dicetak di Kamboja, Tapi...
Pasalnya, besar dugaan pelaku sudah lama melakukan perbuatan ini. Hanya saja belum mengakuinya. Untuk itu, perlu pendalaman sudah berapa banyak yang dipalsukan, tujuan apa dan kepada siapa saja.
"Katanya ada sekira 80 keping KTP, dan tujuannya hanya membantu pekerja sawit yang akan bekerja. Itulah dasar dia buatkan KTP," ujar Andika.
Lebih mendalam, untuk satu e-KTP dia psang tarif Rp200 ribu-Rp300 ribu. Sedangkan yang lainnya seperti KK, SIM hanya seikhlasnya saja.
"Sedangkan membuatnya pakai apa masih kami dalami juga. Tetapi dugaan kami hanya pakai printer saja. Tetapi tunggu saja pastinya. Karena masih dalam tahap pemeriksaan," katanya. (dy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Data 36 e-KTP Temuan Bea Cukai Ternyata Palsu
Redaktur & Reporter : Soetomo