Guru SMAN Merobek Bendera Merah Putih

Senin, 21 Agustus 2017 – 08:00 WIB
Pramuka. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, MANGGARAI TIMUR - SR, 41, oknum guru SMAN 5 Borong, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, NTT, diduga merobek bendera Merah Putih dan merusak sejumlah perabot perkemahan.

Pengrusakan itu dilakukan guru inisial SR saat kegiatan pramuka, Senin (14/8) sekira pukul 02.00 dini hari.

BACA JUGA: Taksi dan Ojek Online di Jember Belum Kantongi Izin

Sebelum merusak beberapa bendera dan perabot, SR menganiaya sejumlah orang pelajar yang ikut dalam kegiatan kemah pramuka di lapangan Jong, Desa Benteng Raja, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.

Tak terima dengan ulah guru tersebut, sejumlah pelajar SMA yang ikut dalam kegiatan pramuka itu lalu menganiaya SR.

BACA JUGA: Pulang Kampung, Sekeluarga Tewas Tertabrak Kereta Api

SR kemudian melaporkan dua orang pelajar SMA masing-masing Yoh, 21 dan Greg, 17 serta sejumlah rekannya ke Mapolsek Borong.

Namun, para pelajar yang dilaporkan ke Mapolsek Borong kemudian melapor balik SR dengan laporan pengrusakan sejumlah atribut bendera dan perabot.

BACA JUGA: Turis Tenggelam Saat Snorkeling di Gili Ketapang

Saat ini, laporan polisi yang dibuat oleh SR dan para pelajar SMAN 5 Borong masih ditangani aparat kepolisian Polsek Borong.

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Jules Abraham Abast yang diwawanncarai Timor Express (Jawa Pos Group) melalui telepon genggamnya mengakui adaya kejadian penganiayaan dan pengrusakan yang diduga dilakukan oleh para pelajar dan oknum guru SR.

"Mereka terpaksa membuat laporan polisi karena SR terlebih dahulu menganiaya para pelajar termasuk melakukan pengrusakan," kata Jules.

Kronologis kejadian, sebut Jules, berawal pada Minggu hingga Selasa (13-15/8) lalu bertempat di lapangan bola Jong, Desa Benteng Raja, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur dilangsungkan kegiatan kemah pramuka untuk lima sekolah mulai dari tingkatan SD, SMP dan SMA.

Pada Senin (14/8) sekira pukul 02.00, SR datang ke lokasi kemah dalam keadaan mabuk miras.

Saat itu, ujar Kabid Humas Polda NTT, SR menemui kedua korban bersama tujuh pelajar rekannya.

"Kedua pelapor dan tujuh rekannya waktu itu memang belum tidur karena mereka masuk dalam seksi keamanan dan sementara menjaga keamanan. SR langsung bertanya kalian siswa? Kedua pelapor dan tujuh rekannya lalu menjawab 'Ia pak'," ujar Jules.

Entah apa yang melintas dalam pikiran SR saat itu sehingga ia langsung memukul kedua korban dan tujuh pelajar lainnya menggunakan tongkat pramuka.

Setelah memukul para pelapor bersama rekannya, pelaku kemudian menuju ke kemah lain lalu membangunkan para pelajar dan memukul mereka.

"Setelah memukul para korban, oknum guru itu juga merobek bendera merah putih, bendera pramuka, bendera simafor serta memecahkan piring, gelas dan balon lampu di depan kemah panitia," ungkap Kabid Humas Polda NTT. (gat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Ini Tewas Tergantung di Kamarnya Usai Laporkan Kasus Pencabulan Putrinya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler