Guru Supriyani Ulangi Ucapan Aipda Wibowo: Saya Akan Memenjarakanmu, Meskipun Hanya Satu Hari!

Sabtu, 09 November 2024 – 08:40 WIB
Guru Honorer SDN 4 Baito Supriyani saat menjalani sidang di PN Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan. Foto: ANTARA/Suwarjono

jpnn.com - Kasus guru honorer Supriyani dituduh memukul siswa SDN 4 Baito berinisial D, yang juga anak polisi Aipda Wibowo Hasyim (WH), masih bergulir di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan (Konsel).

Perkara pidana yang dituduhkan kepada guru honorer itu janggal sejak awal. Sebab, siswa D awalnya sempat memberi pengakuan bahwa luka di paha belakangnya akibat terjatuh di sawah.

BACA JUGA: Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir

Guru SDN 4 Baito Supriyani usai diperiksa Bid Propam Polda Sultra. (ANTARA/HO.)

Informasi itu sebelumnya diungkap Lilis, wali kelas 1A, kelasnya D di SDN 4 Baito, yang disampaikan seusai diperiksa di Propam Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).

BACA JUGA: Guru Honorer Supriyani Ungkit Omongan Bupati saat Mediasi soal Karier dan SKCK

Lilis mengaku dicecar penyidik dengan 16 pertanyaan terkait dengan waktu kejadian saat D diduga dipukul guru Supriyani.

Namun, Lilis meyakini rekannya itu sama sekali tidak melakukan tindakan kekerasan kepada murid, karena Supriyani hanya mengajar di kelasnya dari pagi sampai akhir jam pulang sekolah.

BACA JUGA: Kasus Guru Honorer Supriyani: Dokter Forensik Ungkap Kondisi Luka di Paha Siswa, Ternyata

"Sampai anak-anak pulang jam 10 tidak ada kejadian itu, Ibu Supriyani juga mengajar di Kelas 1B," ujar Lilis diberitakan Disway, Kamis (9/11/2024).

Bu Lilis mengungkapkan bahwa dia baru mendapatkan informasi tentang pemukulan yang dialami oleh siswa D dua hari pascakejadian.

Awalnya dia ditelepon dari orang tua D yang memberitahunya bahwa anak mereka dipukuli oleh Bu Supriyani.

Lilis kemudian menanyakan kepada anak tersebut kapan kejadian itu terjadi dan Pak Bowo, ayah D, menjawab bahwa saat itu anaknya sedang mengenakan baju batik.

"Saya kemudian menjelaskan bahwa pada hari Rabu dan Kamis, anak-anak biasanya mengenakan baju batik. Kemudian saya bertanya kepada anak tersebut apa yang menyebabkan lukanya, dan dia mengaku bahwa dia jatuh di sawah," tutur Lilis.

Selain itu, Lilis juga menanyakan keberadaan handphone siswanya tersebut.

"Saya juga menanyakan tentang HP-nya, dan dikatakan bahwa HP-nya telah disita oleh Aipda WH (Pak Bowo) ketika anak tersebut mengakui kejadian tersebut," lanjutnya.

Namun tidak diketahui mengapa Aipda Wibowo tiba-tiba malah menyita HP ketika anak tersebut mengungkapkan kejadian yang sebenarnya.

Lilis juga memberikan keterangan yang sama ketika diinterogasi oleh penyidik di Polsek Baito setelah keluarga siswa melapor kepada polisi.

"Saya sudah memberikan keterangan satu kali saat Pak Jefri yang melakukan interogasi, dan dua kali saat Pak Amirudin yang bertugas," tambah Lilis.

Sementara itu, Supriyani juga memberikan alasan yang menunjukkan dirinya tidak melakukan pemukulan terhadap murid dengan inisial D.

Walakin, penjelasan yang diberikan oleh Lilis dan Supriyani tidak menyelesaikan masalah tersebut.

Konon Aipda Wibowo kukuh untuk memenjarakan Supriyani karena alasan bahwa sang guru honorer tersebut enggan mengakui kesalahannya.

"Saya sudah mencoba bertemu dengan Pak Bowo (Aipda WH) sebanyak lima kali dan setiap kali pertemuan itu saya selalu meminta maaf," ujar Supriyani.

"Setiap kali kami bertemu, saya selalu diminta untuk meminta maaf," sambungnya.

Guru Supriyani menjelaskan bahwa permintaan maaf tersebut bukan berarti dia mengakui telah memukul anak anggota polisi tersebut.

Namun, dia meminta maaf jika selama proses mengajar terdapat kesalahan yang terjadi dalam mengajar anak Aipda Wibowo.

"Saya hanya meminta maaf jika ada kesalahan yang saya lakukan selama mengajar anaknya, tetapi saya tidak pernah memukul anaknya," ucap Supriyani.

Meskipun demikian, Aipda WH bersikeras untuk menjebloskan Supriyani ke dalam penjara, meskipun hanya untuk satu hari dan ingin membuktikan guru honorer itu bersalah.

"Pak Bowo pernah berkata bahwa 'Saya akan memenjarakanmu, meskipun hanya untuk satu hari, agar semua orang tahu bahwa kamu salah'," ujar Supriyani menirukan ucapan Aipda Wibowo.(*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler