Guru yang Dipecat Akibat Komentari Ridwan Kamil Dapat Pekerjaan Baru

Minggu, 19 Maret 2023 – 04:19 WIB
Dedi Mulyadi dan guru yang dipecat akibat komentar "maneh" di unggahan Instagram Gubernur Jabar Ridwan Kamil. ANTARA/Dok Dedi Mulyadi

jpnn.com, PURWAKARTA - Guru honorer asal Cirebon Muhammad Sabil Fadhillah, yang dipecat akibat mengomentari unggahan Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan kata maneh (kamu, red) dapat pekerjaan baru.

Sabil Fadhillah mendapat pekerjaan sebagai fotografer yang diberikan anggota DPR Dedi Mulyadi.

BACA JUGA: Guru SMK Pengkritik Ridwan Kamil Dipecat, Kang Emil Berkata Begini

"Saat menemui Sabil beberapa hari lalu, ternyata dia menganggur dan sedang mencari kerja," kata Dedi dalam sambungan telepon di Purwakarta, Sabtu.

Atas hal itulah, Dedi berinisiatif memberi pekerjaan Sabil, yakni menjadi fotografer di timnya.

BACA JUGA: Guru SMK Pengkritik Ridwan Kamil Tidak Mencaci, Reaksi Kang Emil Berlebihan

"Sekarang, mah, job seeker, masih cari kerja. Barang kali mau dijadikan fotografer atau kameramen akang (Kang Dedi) boleh, itu juga kalau ditawari," kata Sabil saat ditanya Dedi Mulyadi.

Saat itu, Dedi langsung memenuhi keinginan Sabil, dan keduanya saling berjabat tangan, pertanda sepakat untuk mempekerjakan Sabil sebagai fotografer di timnya.

BACA JUGA: Sebegitu Beringasnya Massa Menyerang Kapolres dan Anak Buahnya Pakai Panah

“Serius nih? Kita juga lagi kurang fotografer. Kalau benar salaman, deal," ucap keduanya saat berjabat tangan.

Sabil adalah guru tidak tetap yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon diberhentikan oleh pihak yayasan yang menaunginya, lantaran dinilai melakukan pelanggaran setelah berkomentar di unggahan media sosial Instagram Ridwan Kamil.

"Saya memang sudah dipecat, tetapi di sini (surat) bertuliskan pengakhiran hubungan kerja, ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," ungkap Sabil.

Sabil mengatakan dia berkomentar di unggahan IG Gubernur Jabar saat berinteraksi dengan anak-anak SMP yang berada di Tasikmalaya.

Komentar tersebut dituliskan dirinya menggunakan bahasa Sunda "Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???" (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur jabar atau kader partai atau pribadi).

Sabil mengaku bahwa sebutan maneh dalam komentarnya adalah sebuah panggilan akrab. Karena dia menilai orang yang dikomentari adalah sosok yang friendly.

"Beberapa kali juga pernah ketemu dengan beliau. Saya memandang beliau sosok yang akrab, lebih ke friendly," ujar Sabil.

Dia tak menyangka komentar kritikan tersebut akan viral hingga ditandai sebagai komentar yang ditandai. Sebab, dia mengaku sudah sering berkomentar, tetapi baru kali ini menjadi viral hingga akhirnya dia berhenti dari pekerjaannya.

Pihak sekolah tempat Sabil mengajar sebetulnya telah memberikan kesempatan kedua untuk dia kembali mengabdi.

Namun, Sabil memilih untuk berhenti dan mengundurkan diri sebagai guru SMK di Cirebon.

Sementara itu, Dedi Mulyadi berharap semua orang bisa menghadapi segala sesuatu secara rileks dan tak perlu tegang.

Dedi juga mengkritik Sabil sebagai seorang insan pengajar harus peka saat melontarkan kritik jangan sampai menimbulkan multi-tafsir.

"Saya mengkritik Kang Sabil, dia lupa bahwa dia seorang guru yang ketika masuk ke media sosial akan menimbulkan multi-tafsir, karena kulturnya bukan hanya Pantura di media sosial. Kita juga harus menghormati kultur, mengkritik boleh, tetapi pilih diksi bahasa yang tidak menimbulkan kontroversi dan ketersinggungan," tutur Dedi Mulyadi. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbongkar Kisah Asmara Kepsek-Siswi SMP Berujung Persetubuhan


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler