Guruh jadi Pesaing Mega

Minggu, 17 Januari 2010 – 00:59 WIB
Guruh Soekarno Putra di depan ratusan pendukung di kediamannya, daerah Brawijaya, Jakarta. Foto: Raka Denny/Jawa Pos.
JAKARTA - Megawati Soekarnoputri bakal mendapat penantang cukup seimbang dalam perebutan ketua umum PDIP mendatangPesaingnya juga mempunyai brand Soekarno, yakni Guruh Soekarnoputra yang tak lain adalah adik kandung Mega.

Guruh akan tampil serius untuk bersaing dengan kakaknya itu

BACA JUGA: Tenggat Seminggu Terlewati

Kemarin, dia mengadakan deklarasi pencalonan di kediaman pribadinya, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Kongres III PDIP yang bakal membawa Guruh dan Mega bersaing merebut jabatan Ketum PDIP 2010"2015 itu diselenggarakan di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, 4"9 April 2010.

"Saya menganggap pencalonan ini sebagai panggilan dan tugas saya," kata Guruh bersemangat

BACA JUGA: WNI di Haiti Terkendala Pulang

Ratusan pendukungnya yang juga kader PDIP langsung bersorak dan bertepuk tangan riuh mendengar penegasan tersebut.

Menurut Guruh, Megawati sebenarnya sudah mengisyaratkan tidak ingin kembali maju
Alasan paling mendasar adalah faktor usia

BACA JUGA: Jika tak Ada JK, Century Senasib BLBI

Kurang seminggu lagi, tepatnya 23 Januari, Megawati memasuki usia 63 tahunArtinya, pada Pemilu 2014, usia Mega mencapai 67 tahunBahkan 68 tahun kalau acuannya sampai kepengurusan berakhir pada 2015"Jadi, beliau (Megawati, Red) merasa sudah lanjut usia," tuturnya.

Guruh menambahkan, pencalonannya juga ditujukan menghindarkan terjadinya calon tunggal dalam kongres PDIP"Sebaiknya ada calon-calon lain," ujar pemilik nama lengkap Muhammad Guruh Irianto Soekarno Putra yang duduk di Komisi X DPR tersebut.

Dia juga ingin mengembalikan kejayaan PDIP pada Pemilu 1999Saat itu, PDIP sukses meraih kemenangan dengan 33,7 persen suaraNamun, itu menurun pada Pemilu 2004 menjadi 18,6 persen dan lebih terjun bebas pada Pemilu 2009 yang hanya 14 persen"Makanya, perlu perubahan kepemimpinan," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Sekjen DPP PDIP Pramono Anung menuturkan, pada prinsipnya, semua kader PDIP bisa mencalonkan diri sebagai KetumAsalkan, mereka mampu memenuhi semua persyaratan dalam AD/ARTDia mengingatkan, mekanisme pencalonan Ketum di PDIP berangkat dari bawahYakni, mulai penjaringan di tingkat kecamatan atau PAC, berlanjut ke konfercab, konferda, dan berpuncak di kongres.

"Kebetulan, saya lagi di Jawa Timur mengikuti Konfercab KediriSebelumnya Blitar dan TulungagungSejauh yang saya pantau, semua dukungan masih kepada Megawati," katanyaBahkan, ujar dia, beberapa DPD PDIP seperti Banten, Sulawesi Tengah, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Barat sudah bulat meminta Megawati kembali menjadi Ketum.

Budiman Sudjatmiko, ketua umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), salah satu sayap organisasi PDIP, menilai pencalonan Guruh merupakan kewajaran dalam berdemokrasiMenurut dia, jabatan ketua umum di suatu partai, termasuk PDIP, bukan posisi yang stagnan"Jadi, setiap kader partai berhak mencalonkan," ungkapnya.

Meski begitu, kata dia, harus diakui bahwa peluang Megawati untuk tetap memimpin PDIP sangat besarDia menyatakan telah melihat langsung sejumlah konfercab PDIP di banyak kabupaten yang ternyata masih menghendaki Megawati menjadi ketua umum.

"Tentunya kami membutuhkan penyegaran dalam kepemimpinan partaiTapi, saya yakin seandainya terpilih kembali, Megawati akan memimpin langsung proses memudakan jiwa partai, tanpa ada gejolak," tegas mantan aktivis yang kini menjadi anggota Komisi II DPR itu.

Budiman menambahkan, Megawati tetap menjadi figur terkuat bukan hanya karena menjadi faktor pemersatuMelainkan, dia juga memiliki konsistensi ideologi di tengah ujian maupun godaan politik yang menghadang partai"Terutama setelah pilpres, ketika ada sejumlah kebingungan apakah bergabung ataukah berada di luar pemerintahan," ujarnya.

Faktanya, keputusan Megawati untuk tetap berada di luar pemerintahan mendapat apresiasi mulai akar rumput pendukung PDIP sampai kalangan luar partai(pri/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perang Macetkan Aktivitas Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler