jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau biasa disapa Gus Falah, mengutuk aksi pembakaran Al-Qur'an yang kembali terjadi di Swedia baru-baru ini.
Gus Falah bilang aksi tersebut merupakan dampak dari berkuasanya kelompok sayap kanan di negeri itu.
BACA JUGA: Pembakaran Al-Quran di Masjid Stockholm, HNW: Boikot Produk Swedia
"Swedia sejak tahun lalu dikuasai partai sayap kanan, Sweden Democrats. Mereka ini memang pembenci imigran dan punya tendensi intoleran terhadap Islam. Jadi, tak aneh bila pembakaran Al-Qur'an terjadi lagi di sana," tutur Gus Falah pada Sabtu (1/7).
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut Sweden Democrats serupa dengan gerakan ekstremisme kanan lainnya di Eropa, seperti gerakan Neo-Nazi yang memperjuangkan supremasi kulit putih.
BACA JUGA: Swedia Usut Ujaran Kebencian setelah Izinkan Pembakaran Al-Quran
Menurut Gus Falah, mereka gemar meniupkan sentimen kebencian terhadap agama, ras atau etnis tertentu, terutama terhadap kaum minoritas di Eropa seperti kaum imigran, Arab dan umat Islam.
"Kaum kanan ini, termasuk yang berkuasa di Swedia, kerap menyuarakan kebencian terhadap agama, etnis dan ras minoritas, sebagai bagian dari upaya menjaga supremasi mayoritas versi mereka," ujar Gus Falah.
BACA JUGA: Gus Falah Apresiasi Pembubaran Pengajian Khilafah di Pasuruan
"Pembakaran Al-Qur'an di Swedia ini, kembali mengingatkan bahwa politik sayap kanan yang berbasiskan politik identitas dan kebencian pada minoritas, sangat berbahaya bagi kemaslahatan kemanusiaan," imbuh Ketua Tanfidziyah PBNU itu.
Aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia juga pernah terjadi pada awal 2023. Konon aksi saat itu merupakan bagian dari protes terhadap Turki. (adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan