jpnn.com, SURABAYA - Metode membaca dan memahami Alquran harus banyak memiliki inovasi.
Salah satu metode kurikulum disampaikan WAFA adalah dengan memberikan alternatif untuk mempercepat membaca dan memahami, sekaligus menghafal Alquran.
BACA JUGA: Pedagang Kue untuk Berbuka Puasa, Omzet Rp 1 Juta per Hari
“Saya mengapresiasi pendiri dan pengurus WAFA yang terus mengembangkan metode-metode membaca Alquran. Sebab semakin hari, orang semakin cepat bisa membaca dan menghafal serta memahami Alquran. Apalagi dengan memanfaatkan perkembangan dan kemajuan IT, saya yakin makin luas orang bisa membaca Alquran,” terang Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu meyampaikan bahwa membaca dan memahami Alquran sangat bagus untuk diri sendiri, sekaligus untuk keluarga dan masyarakat.
BACA JUGA: Puluhan Anak Yatim Ikut Lomba MTQ di Istana
Dia memuji metode yang diajarkan WAFA yang memiliki metode membaca Alquran dengan otak kanan. Sehingga seseorang bisa lebih cepat membaca, menghafal, dan memahami isinya.
Menurutnya, dengan membaca Alquran semakin mengerti peringatan Allah. Metode yang dikembangkan WAFA ternyata bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
BACA JUGA: Razia Indekos Saat Ramadan, Puluhan Pasangan Diamankan
Terbukti setiap tahun jumlah murid dan lembaganya meningkat.
“Dengan membaca Alquran kita dibahagaiakan dan disenangkan oleh Allah SWTkarena dari hati bahagia akan mengeluarkan kesan yang baik dan indah,” lanjutnya.
Menurutnya, orang yang paling mulia adalah yang mau belajar Alquran dan mengajarkan pada yang lain.
Alquran merupakan petunjuk Allah SWT supaya berada di jalan yang benar. Selain itu, Alquran menjadi penyempurna agar hidup seimbang dunia akherat. (nin/rif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramadan, GarudaFood Berbagi dengan Anak Pemulung
Redaktur : Tim Redaksi