jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid menilai Presidential Threshold (PT) sebesar 20 persen perlu diturunkan demi mencegah terjadinya pembelahan politik dari sisi identitas.
"Jika presidential threshold diturunkan, hal itu memungkinkan tercegahnya politik identitas dan munculnya calon-calon yang diturunkan," kata Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid, Kamis (16/12).
BACA JUGA: PKB Usul Presidential Threshold 5â10 Persen, PAN Pilih PT 0 Persen
Wakil Ketua MPR itu menyebut penurunan PT 20 persen bisa mencegah polarisasi seperti Pilpres 2019 selain menekan adanya politik identitas.
Selain itu, kata Gus Jazil, bursa capres 2024 bakal menghangat pada 2022 jika PT 20 persen diturunkan. Nama-nama kandidat presiden bakal makin banyak bermunculan.
BACA JUGA: BMW Motorrad dan TVS Bersiap Melahirkan Motor Listrik Murah
”Kalau istilah di NU itu, 2022 hilal sudah mulai tampak sekian derajat. Calon presiden itu sudah mulai kelihatan, tetapi belum bisa terbuka, baru kelihatan," ungkap pria kelahiran Jawa Timur itu.
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin berharap PT yang kini berlaku di sistem politik bisa turun dari 20 persen menjadi 5--10 persen.
BACA JUGA: Firli Bahuri Sebut Syarat Presidential Threshold Rawan Ditumpangi Bohir Politik
Dia beranggapan PT rendah membuat ruang kompetisi menjadi sehat. Nantinya, kandidat Presiden RI tidak hanya berjumlah dua.
"Cita-cita kami lima sampai sepuluh persen, supaya lebih memberi ruang ekspresi dan kompetisi,” kata Gus Muhaimin setelah mengikuti KWP Award di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/12). (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Curiga PT Wika Terlibat Korupsi Proyek Jalan Bengkalis
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan