jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar alias Gus Menteri, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam menandatangani Nota Kesepahaman Bersama di Jakarta, Rabu (10/2).
Kemendes PDTT, Kemendagri, dan Kemendikbud bersepakat untuk bersinergi dalam program pembinaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi.
Ruang lingkup dalam kesepahaman bersama ini meliputi berbaga hal. Pertama, pembinaan aparatur pemerintahan desa. Kedua, penyelesaian permasalahan tata kelola pemerintahan desa dan pembangunan.
BACA JUGA: Gus Menteri Kukuhkan Kepengurusan Pertides, Panut Mulyono Jabat Ketua Umum
Ketiga, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kebudayaan. Keempat, pertukaran data dan informasi. Kelima, pelaksanaan program merdeka belajar. Keenam, pemanfaatan nomor induk kependudukan, data kependudukan dan KTP elektronik.
Ketujuh, pemajuan kebudayaan di desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Kedelapan, afirmasi pelaksanaan pendidikan tinggi bagi kepala desa, perangkat desa, Badan Pemusyawaratan Desa (BPD), tenaga pendamping profesional (pendamping desa) berbasis rekognisi pembelajaran lampau dan kegiatan lain sesuai kesepakatan para pihak.
Gus Menteri menyatakan komitmennya untuk membangun desa-desa di seluruh Indonesia serta meningkatkan kualitas SDM di desa.
“Saya pengin memberikan kontribusi," tegas Gus Menteri dalam sambutannya.
BACA JUGA: Mendikbud Nadiem: Dalam Tempo 30 Hari Harus Dicabut
Paling tidak, ia menegaskan pada saat dirinya jadi menteri ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan yang memberikan manfaat bagi warga masyarakat desa.
"Kemudian, juga ada yang keterkaitannya dengan menuntut ilmu dengan menjadikan warga itu menjadi lebih pintar,” katanya.
BACA JUGA: LaNyalla Minta Nadiem Makarim Belajar dari Pengalaman
Karena itu, Gus Menteri berupaya agar kepala desa, perangkat maupun pendamping desa yang berprestasi diberikan afirmasi oleh perguruan tinggi supaya bisa meraih gelar sarjana.
Gus Menteri mengungkap untuk mewujudkan itu ia kemudian bertemu Mendikbud Nadiem Anwar Makarim guna meminta dukungan pendampingan dari perguruan tinggi agar para dosen dan mahasiswa yang memiliki kapasitas ikut bersama-sama mendukung percepatan di dalam proses pembangunan desa.
Dari hasil diskusinya tersebut kemudian muncul program kampus merdeka project desa.
Selain itu, ia juga menyampaikan agar kepala desa, perangkat desa, serta pendamping desa yang berprestasi dikasih diberi oleh perguruan tinggi.
“Mulai kemarin rumusannya sudah dibentuk tim untuk menyusun kurikulum, silabus dan termasuk program studi di bawah komando Pak Panut selaku rektor UGM yang kebetulan sebagai ketua Pertides dengan beberapa rektor lainnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan kalau sudah selesai nantinya akan dilaporkan kepada Mengdari Tito Karnavian.
“Kalau sudah selesai, nanti dipayungi hukum oleh Pak Dirjen Dikti, nanti kita akan laporkan ke Pak Mendagri pelaksanaan tidak lanjutnya. Urusan kepala desa tentu kewenangannya Pak Mendagri," katanya.
Gus Menteri juga akan berupaya mencarikan dana dari beasiswa dari CSR supaya bisa membiayai kuliah kepala desa.
"Nanti saya yang akan mencoba kalau memungkinkan ada pendamping desa yang berprestasi saya carikan dana dari CSR beasiswa untuk kuliah,” ungkapnya.
Gus Menteri terus berupaya terjadi peningkatan kualitas SDM di desa.
Pada 2021 dan 2022 ia akan terus meningkatkan kapasitas pendamping desa agar bisa mendukung seluruh proses pembangunan di desa bersama dan bersinergi dengan kepala desa.
Hal tersebut ia lakukan bukan hanya karena ingin desa-desa cepat maju oleh perangkat desa, tetapi juga ada nilai tambah yang diperoleh oleh para kepala desa, perangkat desa dan pendamping desa.
"Nah itulah makanya saya berkomitmen agar terjadi proses peningkatan kualitas dan ini tentu tidak lepas dari dukungan Pak Mendagri dan Mendikbud agar dua hal yang ingin kami bawa ke dunia internasional terkait dengan desa-desa kita di Indonesia. Yang pertama SDGs desa dan yang kedua Pertides,” jelasnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, peserta dan tamu undangan yang hadir wajib menyerahkan hasil SWAB/PCR. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Menteri Pastikan Dana Desa Dapat Digunakan untuk PPKM Mikro
Redaktur & Reporter : Boy