jpnn.com, JAKARTA - Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan striker Persija Jakarta Marko Simic masih berlanjut di Sydney, Australia. Pemain asal Kroasia itu memang tidak ditahan, tapi paspornya disita sementara hingga persidangan kasus tersebut selesai. Mantan pemain Melaka FA itu berstatus tahanan luar.
Penasihat hukum Simic, Gusti Randa, mengatakan bahwa sudah memiliki beberapa bukti baru yang bisa meringkankan kliennya.
BACA JUGA: Perampok Robek Baju Wanita Pemilik Rumah Lalu Melecehkan
Apalagi, dia sudah mendapatkan kronologi yang jelas terang benderang terkait kejadian di atas pesawat yang terbang dari Bali ke Sydney itu.
Menurut Gusti, Simic dan korban yang berinisial RW duduk berdekatan di pesawat. Simic duduk di kursi nomor 37 dan korban di kursi nomor 39.
BACA JUGA: Orang Nomor Tiga Vatikan Divonis Bersalah dalam Kasus Pelecehan Seksual
”Keduanya juga sudah saling kenal, artinya kenal di pesawat ya,’’ kata pemeran Samsul Bahri dalam sinetron Siti Nurbaya itu.
BACA JUGA: Specs Tunggu Perkembangan Kasus Marko Simic
BACA JUGA: Specs Tunggu Perkembangan Kasus Marko Simic
Lantas dalam perjalanan dari Bali menuju ke Sidney, selang satu jam perjalanan, Gusti menilai masih dalam wilayah Indonesia. Saat itu, Simic tiba-tiba memegang tangan perempuan tersebut.
Lantas ada penolakan, tapi Simic malah memegang paha korban. ’’Perempuan itu melapor ke pramugara, lalu dipindah ke kursi nomor 21,’’ paparnya.
Karena korban merasa tidak aman, dia kembali melapor ke pramugara. Saat itulah, Simic dikenai warning pertama. Artinya masih peringatan. ’’Dalam penerbangan ada tiga warning, kalau Simic melanggar dua kali peringatan, pasti diberikan final warning card,’’ paparnya.
Manajer Persija Jakarta Ardhi Tjahjoko juga sudah diminta menasehati pemainnya itu. Bahkan, sempat ada diskusi antara korban, Simic, dan pramugara pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA0741 tersebut. ’’Akhirnya saling maaf, Simic kembali ke kursinya,’’ jelasnya.
Nah, di sinilah yang jadi permasalahan menurut Gusti. Ada yang mata rantai fakta yang hilang dan akan ditanyakan ketika dirinya berangkat ke Sidney dalam waktu dekat. Tepat sebelum landing, Simic tiba-tiba dikenai final warning card. ’’Simic yang bangun tidur tidak tahu artinya apa itu, akhirnya ok saja tanpa meminta penjelasan,’’ terangnya.
BACA JUGA: Terungkap, Korban Pelecehan Marko Simic Ternyata WNI
Kemudian, final warning card yang berbentuk form bewarna kuning itu membuat polisi bisa naik ke pesawat setelah landing. Langsung memeriksa Simic.
’’Saya tahu kronologi ini setelah bertemu dengan pramugaranya,’’ bebernya. Menurut Gusti, korban berstatus permanent resident di Negeri Kanguru. (rid/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU Kekerasan Seksual Tidak Kunjung Tuntas
Redaktur & Reporter : Soetomo