jpnn.com, CIANJUR - Jajaran Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat gencar melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat) jelang Ramadan. Operasi ini ditujukan agar memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam menjalankan ibada puasa.
Salah satu tempat yang biasanya menjadi target razia adalah tempat hiburan malam. Apalagi jam operasi dibatasi.
BACA JUGA: Perlawanan PSK Dolly, Kerbau Diarak, Kepalanya Bertulis Risma, Pantatnya Nama Supomo
Kriminolog asal Cianjur, Kuswandi memberi apresiasi terhadap kerja korps Bhayangkara dan tim gabungan yang dibentuk dalam menjalankan operasi. Dia berharap, operasi yang dianggap punya tujuan mulia ini dilakukan dengan maksimal dan tak memandang bulu.
Kuswandi mengatakan, di balik bisnis prostitusi biasanya ada yang sangat berpengaruh.
BACA JUGA: Di Timur Tengah Digempur Habis-habisan, Paling Aman Lari ke Indonesia
“Mungkin saja ada yang backing (dukung) pengoperasaiannya. Sebaiknya jangan pandang bulu,” tuturnya kepada Radar Cianjur (Jawa Pos Group).
Kendati demikian, Kuswandi menyerahkan sepenuhnya teknis dan strategi Polres Cianjur untuk melakukan penertiban jelang dan saat puasa.
BACA JUGA: Curahan Hati PSK: Pengin Tobat, Cari Suami Perkasa
Menurutnya, keberadaan lokasi yang kerap menjual miras mampu menyebabkan tindak kriminalitas yang besar.
“Bukan masalah minumnya yang, tapi efek dan dampak dari minum itu yang dikhawatirkan,” tambahnya.
Kuswandi menilai, operasi yang kerap dilakukan dinilai tidak akan menghentikan Pekerja Seks Komersil (PSK) untuk tetap beroperasi. Butuh pendekatan yang lebih agar PSK dapat berhenti melakukan tindakan tak mulia itu.
“Kalau dirazia dan ditangkap saja belum efektif untuk berhenti. Perlu kerjasama dengan semua pihak,” paparnya.
Dia mengatakan, perlu ada pendekatan iman hingga pembinaan di sekolah akan mampu mencegah aktivitas buruk ini tidak semakin banyak menjamur, meskipun faktor ekonomi kerap menjadi penyebab nomor satu PSK kerap beroperasi. (JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Curahan Hati PSK: Ramadan Berlaku Tarif Diskon
Redaktur : Tim Redaksi