jpnn.com - JAKARTA - Selama berlangsungnya arus mudik hingga H-4, kepolisian mencatat telah terjadi kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan sebanyak 119 orang.
”Angka kecelakaan lalu lintas sejak H-6 selalu mengalami peningkatan. Pada saat H-6, jumlah kecelakaan lalu lintas hanya sebanyak 99 kasus, H-5 224 kasus, dan H-4, 243 kasus. Ini jelas mengalami kenaikan hingga 10,8 persen," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie di Mabes Polri, Senin, (5/8).
BACA JUGA: Belum Ada Undangan Resmi untuk Konvensi PD
Peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas tersebut menyebabkan ratusan pemudik mengalami luka ringan, luka berat sampai meninggal dunia. Dari data kecelakaan pada H-6, H-5 dan H-4, Polri mencatat sebanyak 119 orang tewas di jalan raya.
"H-6 sebesar 12 orang korban meninggal dunia, H-5 melonjak menjadi 60 korban meninggal dunia. Tapi H-4 kemarin terjadi penurunan, 47 korban meninggal dunia sehingga turun sebesar 7,8 persen," ujarnya.
BACA JUGA: Pluralisme Mesti Dimulai dari Pemuda
Untuk korban luka berat, papar Ronny, jumlahnya mengalami kenaikan yaitu, H-6 26 orang, H-5 71 orang, H-4 74 orang atau sekitar 1,04 persen. Sedangkan, korban luka ringan H-6 112 orang, H-5 260 orang, dan H-4 335 orang atau naik sekitar 12,8 orang. "Kerugian materil mengalami penurunan 76 persen, H-5 Rp 506.496.500, dan H-4 Rp 385.171.650," jelasnya.
Ronny menambahkan, total jumlah kecelakaan H-5 379 kasus, dan H-4 427 kasus. Dari data itu, pengendara sepeda motor adalah penyumbang terbanyak yaitu, H-5 263 kasus, dan H-4 294 kasus. Kemudian diikuti oleh pengendara mobil pribadi H-5 48 kasus, H-4 57 kasus, mobil bus H-5 14 kasus, H-4 20 kasus, mobil barang H-5 45 kasus, H-4 39 kasus, kendaraan khusus H-5 0 kasus, H-4 1 kasus, kendaraan tidak bermotor H-5 9 kasus, H-4 16 kasus.
BACA JUGA: Bom Vihara Ekayana Dianggap tak Berhubungan Rohingnya
"Faktor penyebab kecelakaan, kebanyakan karena kelelahan dan kelalaian para pengemudi. Jadi kita lihat peran dari sepeda motor cukup banyak terhadap kasus-kasus kecelakaan lalu lintas. Karena itu, pengemudi sepeda motor memang sangat rentan. Kami menyarankan untuk tidak membawa sepeda motor untuk arus mudk ini," imbaunya.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Rianto menyatakan, pihaknya sudah jauh-jauh hari berupaya mengamankan para pemudik dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pihaknya juga sudah membentuk tim pengamanan guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas di sepanjang jalur pantura.
"Setiap pemudik kebanyakan akan lewat situ (pantura, Red). Sebelum ada informasi kemacetan, pasti inginnya pada lewat pantura semua. Padahal jalur tengah selatan itu sudah bagus juga jalannya. Jadi kita berharap jalur-jalur itu bisa dilewati," ucap Agus.
Ia juga tidak memungkiri dalam kegiatan mudik ini, jalannya arus kendaraan tidak selalu mulus dan terhindar dari kemacetan. Menurut pantauan polri, misalnya arah keluar tol Cikampek dan Cikoko, kemungkinan besar akan terjadi arus lalu lintas yang padat merayap. "Gerbang tol yang sebegitu banyak apabila dibuka semua sementara yang menerima di depan itu mulai mengecil. Nah itu kemungkinan akan terjadi kepadatan. Kita tetap akan lakukan upaya rekayasa lalu lintas," paparnya.
Agus mengimbau bagi pemudik yang menggunakan kendaraan sepeda motor diharapkan tidak masuk ke jalur utama. Hal itu untuk menghindari terjadinya kepadatan arus lalu lintas, dan kecelakaan lalu lintas. "Maka itu, kita akan kita alihkan mulai dari daerah Cikoko, Simpang Tiga Tanjung Pura, sampai dengan nanti ke Cikalong, lebih kurang sejauh 53 km. Itu kita prioritaskan untuk kendaraan roda dua," ujarnya. (ydh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Dilibatkan Pengamanan Lebaran 2013
Redaktur : Tim Redaksi