jpnn.com - SURABAYA - Hari H pemilihan gubernur (pilgub) Jatim kurang delapan hari lagi. Namun, persiapan logistik untuk pemilihan, tampaknya, masih tercecer. Hingga kemarin sejumlah logistik belum sampai di kota/kabupaten. Buktinya, hampir semua KPU di 38 kota/kabupaten mengirimkan faksimili terkait kekurangan logistiknya.
Bahkan, untuk KPU yang relatif tidak ada masalah pendistribusian, yakni KPU Surabaya, masih ada yang kurang. Informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan, belum semua dari 21 item yang harus disiapkan terkirim. Misalnya, formulir C6 kekurangan 10.413 lembar, 66 gembok dan kunci, 24 set tanda pengenal KPPS, ratusan spidol besar dan kecil, dan hampir semua formulir. Mulai formulir C1 sampai C9 masih ada yang kurang.
BACA JUGA: Minta KPU Jatim Beri Perlakuan Setara ke Khofifah-Herman
Kekurangan juga terjadi di berbagai daerah. Salah satunya di KPU Kabupaten Bondowoso. Ada ribuan lembar formulir model C yang belum diterima. Belum lagi, soal alat kelengkapan kecil seperti spidol kecil, spidol besar, dan gembok. Laporan serupa secara merata muncul dari semua KPU di 38 kota/kabupaten.
Ironisnya lagi, informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan, pengecekan terhadap kelengkapan logistik tersebut hanya dilakukan oleh Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad dan Komisioner KPU Divisi Logistik dan Penganggaran Sayekti Suindyah. Informasi itu telah menyebar di kalangan DPRD Jatim. Bahkan, Komisi A DPRD Jatim sudah memanggil KPU Jatim terkait persiapan pemilu akhir pekan lalu.
BACA JUGA: 20 Caleg DPR Diperkirakan Bakal Dicoret
"Staf KPU mengeluh karena tidak pernah diajak turun," ucap seorang anggota dewan yang tidak mau disebut namanya. Menurut dia, tak mungkin kesiapan logistik hanya diinspeksi oleh dua orang.
Ketika dikonfirmasi, Komisioner KPU Divisi Logistik dan Penganggaran Sayekti Suindyah mengakui hal tersebut. "Memang masih ada kekurangan. Tapi, saya yakin besok (hari ini, Red) sudah kami penuhi. Ini tinggal distribusi kok," katanya.
BACA JUGA: KPU Ingatkan Masyarakat Jangan Ribut Belakangan
Untuk memastikan ketersediaan logistik, Sayekti mengatakan mengumpulkan semua rekanan di Kantor KPU Jatim tadi malam. "Saya akan menginventarisasi kekurangan yang ada dan menanyakan ke rekanan," tuturnya.
Karena itu, semua rekanan akan diminta segera menyelesaikan kekurangan logistik paling lambat hari ini. "Semua ada konsekuensinya. Rekanan yang tidak bisa memenuhi pasti bakal ada sanksi keras," ucapnya.
Sayekti mengatakan, waktu pelaksanaan pilgub Jatim sudah mepet. "Saya harap rekanan segera memenuhinya," tambahnya.
Sayekti sendiri membantah bahwa dirinya single player dalam mengecek kelengkapan logistik. "Tidak, ini dilakukan semua elemen yang ada di KPU Jatim," tegasnya.
Di bagian lain, Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad mengatakan, kloter terakhir surat suara berangkat kemarin pagi dari Bandung. "Paling lambat, besok pagi (pagi ini, Red) sudah tiba," terangnya. Ini berarti surat suara untuk 38 kota/kabupaten sudah terdistribusi semua.
Selain itu, Andry mengatakan, masalah logistik yang kurang itu masih bisa diantisipasi. "Memang akan selalu seperti itu, dan kami pun pasti memenuhinya," ujarnya.
Menurut dia, segala sesuatunya masih dalam koridor yang benar dan tidak akan terlewatkan. Selain itu, jadwal penerimaan surat suara dan pendistribusian ke PPS memang baru ditenggat pada 28 Agustus mendatang.
"Insya Allah, pada 28 Agustus sudah tidak ada masalah dengan penerimaan surat suara serta alat dan kelengkapan administrasi pemungutan dan penghitungan suara," jelasnya.
Ini termasuk penempelan stiker nama Khofifah-Herman di formulir C1 dan empat pasangan calon di formulir D1. "Tidak ada masalah," tambahnya.
Sementara itu, KPU Surabaya kemarin terus mengecek logistik pilgub yang dikirimkan oleh KPU Jatim. Sejumlah staf KPU mengecek keutuhan surat suara.
Nanti surat suara yang rusak akan ditulis dalam berita acara. "Kalau sudah oke, barulah kami distribusikan ke panitia pemilihan kecamatan (PPK)," kata Komsioner KPU Edward Dewaruci.
Dia menegaskan, bila surat suara kurang, pihaknya akan meminta kepada KPU Jatim. "Secara prinsip H-3 pencoblosan, pelaksaanaan pilgub harus sudah siap," katanya.
Edward menambahkan, KPU Surabaya juga akan memasukkan 743 pemilih yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT) seperti temuan Bawaslu. Pemilih yang tercecer itu berasal dari 12 kecamatan. "Kalau itu sudah nggak ada masalah. Semua oke," kata pria yang berlatar belakang advokat tersebut. (ano/git/c2/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Miing-Ratno, Jokowi Dipastikan Ikut Blusukan di Tangerang
Redaktur : Tim Redaksi