Ha Ha Ha... Lucunya Pria Berseragam TNI Ini

Jumat, 22 April 2016 – 11:55 WIB
Petugas Satpol PP Kota Pekalongan tengah memangkas rambut Marsidi (duduk) yang diamankan karena mengenakan atribut TNI dan keluyuran di terminal. Foto: M Ainul/Radar Pekalongan/JPG

jpnn.com - PEKALONGAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekalongan, Jawa Tengah menangkap seorang pria pengguna atribut TNI dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar Kamis (21/4). Pria beratribut TNI itu semula mengundang curiga karena berambut gondrong dan berkeliaran di terminal Kota Pekalongan.

Pria yang belakangan diketahui bernama Marsidi itu merupakan warga Limpung, Kabupatan Batang. Saat diinterogasi, barulah ketahuan bahwa jawaban-jawaban Marsidi melantur.

BACA JUGA: Gawat, Masih Banyak Perlintasan Liar saat Laju Kereta Bakal Dipercepat

Marsidi mengaku sudah sejak kecil berseragam TNI.  “Seragam ini diberi, saya diminta jadi wakil,” tuturnya seperti diberitakan Radar Pekalongan.

Satpol PP pun mencurigai Marsidi sengaja menggunakan atribut TNI untuk berbuat kriminal, termasuk menodong untuk mendapatkan uang. Namun, Marsudi menepisnta. 

BACA JUGA: Peserta Lelang Curang, Gubernur Ganjar Sidak UPL

“Tidak, Pak. Saya tidak menodong,” katanya.

Yang lebih aneh, meski atribut yang dikenakan Marsidi identik dengan TNI, namun badge atau emblem yang dipasang justru bermacam-macam. Bahkan ada emblem Polres Pekalongan dan Kementerian Agama.

BACA JUGA: PRIHATIN! Ikon Daerah Ini Terancam Punah

Selain itu ada pula badge salah satu tim pencari dan penyelamat atau search and rescue (SAR). Bahkan di bagian belakangnya ada logo Direktorat Jenderal Pajak.

Marsidi juga membawa sebuah ransel. Isinya pun membuat petugas Satpol PP terheran-heran. Sebab, dalam ransel Marsidi ada  palu, satu buah pisau, bendera merah putih dan sejumlah barang lainnya.

Selama ini ia memang terlihat mondar-mandir di terminal Kota Pekalongan. Ia mengaku mendapat uang dari memijat.

“Saya bisa mijat. Dapat uang dari mijat. Saya juga sejak kecil bertani,” tambah dia.

Satpol PP akhirnya membawa Marsidi ke Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat (RPSBM) Kota Pekalongan. Namun, Marsidi terlebih dulu dipotong cepak, disuruh push up dan diberi baju pengganti.

Komandan Pleton III Satpol PP Kota Pekalongan, Sugeng yang memimpin langsung operasi pekat itu mengatakan, anak buahnya menggelandang Marsidi karena pria yang diduga mengalami gangguan jiwa itu tergolong kelompok PGOT atau pengemis, gelandangan dan orang telantar.

“Kami curiga, jangan-jangan dia bertindak kriminal. Akhirnya kami bawa ke Markas Satpol PP,” tutur Sugeng.

Menurutnya, tidak ada motif kriminal di balik kelakuan Marsidi. “Tidak ada motif kriminal. Jadi nanti akan kami bina dengan dibawa ke RPSBM,” tandasnya.(nul/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Loh, Sejak Nikah tak Pernah Dijamah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler