jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy mengatakan, almarhum Ustaz Hilmi Aminuddin, pendiri PKS, merupakan seorang murabbi yang sangat ideal.
"Bisa dikatakan sempurna di mata saya," kata Aboe mengenang 40 hari wafatnya Ustaz Hilmi, Senin (10/8).
BACA JUGA: Habib Aboe Ajak Memakanai Iduladha di Saat Pandemi Corona
Menurut Aboe, Ustaz Hilmi mampu menyiapkan mutarabbi-nya untuk menghadapi situasi dakwah. Serta menyiapkan anak didiknya untuk mampu berdakwah di masyarakat.
Salah satunya ialah yang dialaminya sendiri, saat diminta berdakwah oleh Ustaz Hilmi di Universitas Indonesia.
BACA JUGA: Sosialisasi 4 Pilar, Habib Aboe Pertegas Sikap Tolak RUU HIP
"Coba antum (kamu) bayangkan, bagaimana beliau dahulu menyiapkan saya yang masih SMP, pakai celana pendek, ditugaskan untuk berdakwah ke kampus nomor wahid di Indonesia. Ana (saya) yang masih belia beliau tugaskan untuk masuk berdakwah di UI," kata dia.
Kedua, Ustaz Hilmi memiliki kemampuan yang luar biasa untuk mengatur para mutarabbinya.
BACA JUGA: Habib Aboe Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Memulangkan Maria Pauline Lumowa
Kelihaian dalam mengatur ini membuat kadernya tidak mungkin untuk menolak, setiap penugasan yang diberikan.
"Selalu hadir keyakinan di hati kami bahwa apa yang disampaikan oleh beliau, pasti didasarkan berbagai pertimbangan yang matang," jelasnya.
Ketiga, lanjut dia, Ustaz Hilmi ini seolah menjadi ayah yang sempurna, karena mampu mengelola emosi para mutarabbi.
"Ketika kami ada masalah, beliau selalu memberikan nasihat yang menyejukkan, membuat kepala kami menjadi enteng dan hati kami menjadi tenang," kata Aboe yang kini duduk di Komisi III DPR itu.
Keempat, Aboe menambahkan dalam mendidik para kader, Ustaz Hilmi selalu mengedepankan pola pembianaan.
Ustaz Hilmi tidak mau menjustiifkasi dan selalu melihat kebaikan atas diri seseorang, kemudian dibina sesuai dengan kadar masing-masing.
Kelima, ia menambahkan, dalam mendidik, Ustaz Hilmi memberikan keteladanan yang luar biasa. Misalnya, keteladaan sebagai seorang pemimpin.
"Bahwa pemimpin itu melayani, bahwa pemimpin itu harus taat aturan, bahwa memimpin itu harus benar-benar tahu kadernya," ungkapnya.
Aboe mengenang pada suatu pertemuan di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ustaz Hilmi pernah dilarang masuk oleh kepanduan sehingga berputar-putar untuk mengikuti protap yang ada.
Keenam, lanjut Aboe, Ustaz Hilmi senantiasa membimbing setiap kadernya. Ustaz Hilmi sangat telaten seperti seorang ibu yang sedang membimbing anaknya.
Ustaz Hilmi selalu mengawal agar anak didiknya berdakwah sesuai dengan kaidah keislaman.
"Kami dibimbing agar selalu dekat dengan Rabb sang pencipta, kami dibimbing agar tidak lelah dalam berjuang, kami dibimbing agar selalu menjadi payung untuk umat," kenang Aboe.
Ketujuh, dalam mendidik, Ustaz Hilmi selalu mengembangkan potensi kreatif mutarabbi-nya. Ustaz Hilmi sangat paham betul potensinya masing-masing kadernya.
Ustaz Hilmi selalu berupaya mengembangkan potensi-potensi tersebut agar bermanfaat secara optimal untuk dakwah.
"Selain itu beliau juga berupaya menjauhkan potensi dari kader tersebut dari situasi yang membahayakan dirinya," kata dia.
Habib Aboe lantas menyampaikan beberapa bait pantun:
Pohon Mangga tegak berdiri
Ditanam ditepi bangunan
Ustaz Hilmi murabbi sejati
Mengajarkan kita politik peradaban
Warna putih bunga melati
Tumbuh semerbak di depan rumah
Terima kasih untuk Ustaz Hilmi
Telah mentarbiyah kami tanpa lelah
Pergi berburu ke hutan rimba
Dapat buruan rusa jantan
Ustaz Hilmi murabbi kita
Jasa-jasanya tidak terlupakan. (boy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy