Habib Luthfi Ajak Masyarakat Bersatu Jaga Nasionalisme, Jangan Mau Dipecah Belah

Jumat, 09 Agustus 2024 – 09:02 WIB
Maulana Abah Habib Lutfi Bin Yahya didampingi Ketum DPP Ndaru Aditya Yusma dalam tausiah dan arahan saat penyelenggaraan Pra Rakernas Ke-1 Ndaru (Nderek Guru) di Jakarta, Kamis. (8/8). Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Habib Luthfi bin Yahya mengajak masyarakat Indonesia agar bersatu dan tidak mudah dipecah belah oleh siapa pun.

Masyarakat juga diajak mendukung pemerintah dengan fokus mengejar berbagai ketinggalan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA: Dosen FISIP UPNVJ Gelar Pelatihan Nasionalisme untuk PMI di Malaysia

Dia menegaskan semangat nasionalisme dan patriotisme harus dijaga bersama untuk menjaga NKRI dan menghindari upaya pecah belah pihak mana pun.

"Indonesia itu milik kita, jangan sampai kita memberikan kesempatan oknum yang sengaja akan memecah belah umat mengurangi kepercayaan masyarakat kepada TNI/Polri, pemerintah, tokoh agama," kata Maulana Abah Habib Lutfi Bin Yahya dalam tausiah dan arahan saat penyelenggaraan Pra Rakernas Ke-1 Ndaru (Nderek Guru) dengan tema Ndaru Pandu NKRI di Jakarta, Kamis. (8/8).

BACA JUGA: Makam Afif Maulana Dibongkar, Dokter Forensik Kumpulkan 19 Sampel untuk Autopsi Ulang

Pra rakernas ini diisi dengan seminar bela negara dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI sekaligus peluncuran buku berjudul “Cahaya Merah Putih”.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menjelaskan melalui Buku Cahaya Merah Putih, dia ingin membangkitkan dan mengajarkan kembali nilai-nilai nasionalisme serta patriotisme kepada generasi pemuda penerus bangsa. 

BACA JUGA: Suap Seleksi PPPK di Batu Bara, Adik Mantan Bupati Terima Rp 2 Miliar, Alamak

Dia menilai saat ini nilai-nilai tersebut sudah mulai tergerus dan dikhawatirkan akan menjadi lawan bagi bangsa Indonesia sendiri. 

"Indonesia sangat luas, agraris, maritim, semua itu tidak terlepas dari pemberian dan amanah yang maha kuasa diberikan kepada bangsa Indonesia," ucapnya. 

Lebih lanjut Habib Lutfi mengatakan generasi penerus ditantang, mampu atau tidak melahirkan rasa terima kasih untuk para pendiri bangsa yang telah meneteskan keringat dan darah demi Bumi Pertiwi ini.

Pimpinan Ndaru, organisasi relawan eks pendukung Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024 tersebut mengapresiasi upaya pemerintah dalam mencanangkan ketahanan pangan. Sebab hal ini penting untuk menghadapi tantangan ke depan. 

“Semoga presiden terpilih insyaallah ke depan akan mampu menjawab tantangan bangsa menuju Indonesia maju, Indonesia emas," ucapnya. 

 Organisasi Perkumpulan Ndaru (Nderek Guru) atau relawan Ndaru, merupakan organisasi yang dibentuk atas restu Habib Luthfi bin Yahya pada 29 November 2023 lalu.

Ndaru sejak dideklarasikan 17 Desember 2023 kini sudah mempunyai DPW propinsi hampir 28 provinsi, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Kepulan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Kalimantan Selatan. Kalimantan Utara. 

Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi tenggara, Papua tengah, Sulawesi Tengah dan 1 perwakilan Luar Negeri di Amerika Serikat 

"Saya sangat terharu karena Ndaru hari ini berusia 8 bulan dan mengukuhkan 28 provinsi. Kenapa hari ini? Karena hari ini bertepatan dengan tanggal 8, bulan 8 dan tahun 8 (2024)," kata Ketua Umum DPP Ndaru, Aditya Yusma.

Ndaru adalah organissasi massa di bawah binaan Habib Lutfhi yang awal berdirinya menjadi relawan pendukung Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024.

Setelah sukses mengantarkan Prabowo-Gibran menjadi presiden-wapres terpilih 2024-2029 berubah menjadi organsisasi massa kebangsaan dengan tujuan Ndaru menjadi Pandu untuk NKRI.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, La Nyalla Mattaliti yang turut hadir dalam peluncuran buku ini menyatakan Habib Luthfi merupakan sosok pemuka agama panutannya. Habib Luthfi tak hanya menjunjung tinggi nilai agama dalam kehidupannya, juga nilai nasionalisme dan patriotisme.

Menurut dia, prinsip nasionalisme dan patriotisme Habib Lutfhi tidak perlu diragukan lagi. Habib Lutfhi menulis buku Cahaya Merah Putih, sebuah pendalaman hakikat jati diri dan karakter bangsa Indonesia, bangsa yang besar, bangsa yang lahir dari sejarah panjang kerajaan dan kesultanan nusantara, bangsa yang memiliki nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler