jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri menyebut bahwa ada 806 pelajar yang ditangkap karena ikut Aksi 1310 atau demo penolakan UU Cipta Kerja yang digelar Anak NKRI pada Selasa (13/10) kemarin. Padahal, pelajar ini sudah dilarang untuk ikut aksi unjuk rasa karena masih banyak di bawah umur.
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menyebut hal tersebut sesuatu yang biasa. Pasalnya, pelajar STM (sekolah teknik menengah) punya semangat yang luar biasa.
BACA JUGA: Menurut Politikus PPP, Aksi Pelajar STM Spontanitas, Tak Ada yang Menggerakkan
“Namanya juga pelajar STM memang luar biasa semangat juang mereka, karena saya juga alumnus STM Negeri 1 Boedi Oetomo, jadi tahulah bagaimana semangatnya adik-adik kita itu,” ujar Novel ketika dikonfirmasi, Rabu (14/10).
Novel menambahkan, karakter dari anak-anak STM itu asal jangan diganggu saja, maka mereka akan damai. Namun, pada Aksi 1310 kemarin, diduga ada yang melakukan provokasi.
BACA JUGA: Pelajar STM Bikin Rusuh Saat Demo RUU Ciptaker, Begini Respons KPAI
“Jadi diduga dari oknum aparat juga baik yang menyamar sebagai pelajar atau mahasiswa atau warga sipil di tengah massa lalu membuat provokasinya,” tambah Novel.
Novel pun menduga ada oknum warga sipil yang memang dikondisikan oleh aparat untuk memancing emosi para pelajar dan peserta aksi. Hingga akhirnya petugas menembakan gas air mata untuk mengurai massa.
BACA JUGA: Ribuan Orang Diamankan Demo Rusuh RUU Cipta Kerja, Anak STM Banyak Banget
Diketahui, dari data kepolisian, ada 806 pelajar yang ditangkap 194 di antaranya diamankan Polda Metro Jaya. Jakarta Pusat 98 orang, Jakarta Selatan 80 orang, Jakarta Timur 62 orang, Jakarta Utara 70 orang, Jakarta Barat nihil.
Kemudian, Kota Tangerang 48 orang, Kabupaten Bekasi 108 orang, Depok 55 orang, Tangerang Selatan 44 orang, dan Kota Bekasi 47orang. (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan