Habib Rizieq Imam Besar, Tidak Mungkin Bohong

Selasa, 02 April 2019 – 15:03 WIB
Habib Rizieq. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pendiri dan Ketua Umum Habib Rizieq Shihab Center Abdul Chair Ramadhan mengatakan, kisruh daftar pemilih tetap (DPT) bukan pertama kali terjadi di Pilpres 2019. Tapi sudah berulang setiap ada pemilihan.

Bedanya, kata Abdul Chair, patut diduga kecurangan yang terjadi di Pilpres 2019 berlangsung secara terstruktur, sistematis, dan massif.

BACA JUGA: BPN Tak Mau Kemenangan Prabowo Dipermasalahkan

"Karena adanya pengabaian DP4 (daftar penduduk pemilih potensial pemilihan). Permasalahan demikian meluas dan mencapai angka yang disinyalir (DPT) invalid 17,5 juta. Bukan angka sedikit, dapat berdampak sistemik bagi kekalahan salah satu calon," ujar Abdul Chair pada diskusi publik bertajuk 'DPT Bermasalah Ancaman Legitimasi Pilpres' di Kantor Sekretariat Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jakarta, Selasa (2/4).

Abdul Chair menilai, 17,5 juta DPT invalid bukan merupakan angka yang sedikit. Karena itu harus menjadi perhatian bersama.

BACA JUGA: Persoalan DPT Dapat Mengganggu Legitimasi Pemilu 2019

BACA JUGA: Ustaz Bachtiar Nasir Serukan Umat Dukung Prabowo - Sandi

"Kami kira data 17,5 juta itu harus dikeluarkan (dari DPT), karena akan menimbulkan kerusakan yang besar. Saya pribadi mendukung kebijakan KPU menganulir data pemilih yang invalid," ucapnya.

BACA JUGA: Oknum Petugas KPU Lalai, Ada 27 WNA Lolos Masuk DPT

Abdul Chair mengemukakan pandangannya, karena DPT invalid sangat berpengaruh dengan jumlah surat suara yang dicetak KPU.

"Menurut hemat saya, yang perlu dilakukan, adanya keterbukaan publik dari pihak KPU. Berapa sebenarnya surat suara yang dicetak secara nasional, berapa banyak surat suara didistribusikan ke wilayah provinsi, kabupaten, kota sampai TPS," katanya.

Selain itu, KPU juga perlu memaparkan secara terbuka jumlah surat suara yang digunakan secara riil di setiap TPS. Demikian juga jumlah surat suara sisa nantinya.

"Ini penting, apalagi baru-baru ini di Arab Saudi diduga ada gerakan mengarahkan pemilih pada calon tertentu dengan melibatkan pejabat tinggi. TPS di kota-kota kecil diimingi uang. Ini baru satu wilayah di lua negeri," tuturnya.

Abdul Chair membenarkan, informasi itu sebelumnya disampaikan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

BACA JUGA: Kabar Terbaru soal Pembagian Kursi Menteri jika Prabowo Menang

"Setahu saya yang mulia Habib Muhammad Rizieq Shihab orang cerdas dan teliti. Setiap informasi yang datang padanya pasti dilakukan cek and ricek. Beliau dapat informasi itu valid. Tidak mungkin imam besar bohong. Habib tidak pernah berkata bohong," pungkas Abdul Chair. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah, Ternyata 526 Warga Tak Masuk DPT


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler