jpnn.com - JAKARTA - Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Habib Rizieq Syihab memberikan jawaban lugas ketika ditanya apakah ada undangan dari pihak Istana Negara mengajaknya bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
"Jawaban dari saya, tidak ada satu kontak pun dari pihak manapun, yang presiden mau ajak bertemu atau berdialog. Adapaun tentang sikap presiden, silakan tanyakan langsung pada presiden," ujar Rizieq di AQL Islamic Center, Jumat (18/11).
BACA JUGA: Bacalah, Sikap GNPF-MUI Tentang Isu Kudeta
Hal itu menjawab pertanyaan wartawan mengingat Presiden Joko Widodo sudah mengundang banyak ulama dan pimpinan ormas Islam makan di Istana. Namun, Front Pembela Islam (FPI) bukan salah satunya.
Habib juga mengungkapkan penyesalan karena saat aksi 4/11, Presiden Joko Widodo tidak berkenan menemui para ulama dan habaib yang melakukan unjuk rasa damai di depan Istana.
BACA JUGA: Restorasi Indonesia Relevan Dengan Kondisi Negara Saat Ini
Menurut dia ada banyak hal krusial yang bisa dicari titik temunya jika dialog itu terealisasi.
"Sebetulnya aksi Bela Islam 4 November lalu Itu peluang emas bagi bapak presiden untuk berdialog dengan ulama dan habaib tentang isu-isu yang prinsip, soal toleransi, NKRI, penegakan hukum. Tapi dengan sangat menyesal, sikap presiden justru meninggalkan ulama," tuturnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: KPK Garap Ajudan Bupati Buton
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak Pesan GNPF-MUI Untuk NonMuslim dan Tionghoa
Redaktur : Tim Redaksi