Habibie Afsyah, dari Kursi Roda Jadi Suhu Bisnis Internet Marketing

Bermula dari Amazon, pada 2011 Saja Sudah Raup Rp 121 Juta

Rabu, 07 September 2011 – 08:08 WIB
GIGIH: Habibie Afsyah (kanan) didampingi ibunya Endang Setyati di rumahnya. Foto:AHMAD BAIDHOWI/JAWA POS

Hampir seluruh bagian tubuh Habibie Afsyah lumpuhTapi, dengan perjuangan keras, dia tumbuh menjadi jawara bisnis internet

BACA JUGA: Mengunjungi Kampung Ahmadiyah di Cisalada, Bogor

Kini dia juga menjadi motivator di Lapas Anak Tangerang

-------------------------------------
AHMAD BAIDHOWI, Jakarta
------------------------------------
RUANGAN bercat putih itu tak terlalu luas, sekitar 3 x 4 meter

BACA JUGA: Teliti Kotoran, Tubuh Manusia Jadi Makanan Selingan

Ada sebuah tempat tidur (springbed) ukuran 1 x 2 meter
Ada pula sebuah meja yang cukup besar

BACA JUGA: Kisah Lebaran Ariel di Rutan Kebon Waru Bandung

Di atasnya terdapat TV layar datar 29 inci, layar monitor 17 inci, CPU komputer, dan sebuah keyboardDi pojok ruangan, tergeletak sebuah tabung oksigen untuk alat bantu pernapasan.

Di tembok ruangan, tergantung beberapa foto sang pemilik ruangan, Habibie Afsyah, bersama keluarga serta teman-temanSalah satu foto besar yang cukup mencolok adalah foto Habibie yang duduk di kursi roda bersama B.JHabibie di depan Istana Merdeka saat perayaan Hari Anak NasionalSaat foto itu diambil pada 1998, B.JHabibie menjabat presiden negeri iniDi foto itu tertulis: Habibie Sang Pemimpin, Habibie Sang Pendamping

Di ruangan itulah Habibie Afsyah biasa menghabiskan waktunya berjam-jam di depan komputer"Ini ruang kerja saya Mas, sekaligus ruang santai kalau ada teman-teman yang berkunjung," ujar pemuda kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988, tersebut.

Di atas kursi rodanya, Habibie terlihat nyaman dengan dua bantal yang menyangga punggung dan kepalanyaDitambah embusan angin sejuk dari AC.

Jari telunjuk tangan kanannya lincah menari di atas keyboard komputer, mengantarnya berselancar ke berbagai website otomotif yang menjadi kegemarannyaSesekali, dia membuka e-mail dan situs jejaring sosial Facebook untuk menyapa sahabat-sahabatnya.

Saat ditemui Jawa Pos pada Sabtu dua pekan lalu (27/9) di rumah orang tuanya di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Habibie ditemani ibunya, Endang Setyati"Ma, tolong naikin sedikit bantalnya..Ma, tolong tangan kanan Habibie majuin sedikit..Ma, tolong kepala miringin sedikit..Ma, tolong keyboard-nya geser sedikit..." Kalimat-kalimat itu sering diucapkan Habibie

Kadang, suaranya tercekat karena radang paru-paru, sehingga terdengar lirihEndang pun dengan cekatan dan sabar terus mendampingi serta membantu putranyaSesekali, tangannya membelai rambut ikal Habibie.

Habibie Afsyah adalah bungsu delapan bersaudara dari pasangan Endang Setyati, 59, dan Nasori Sugiyanto, 72Sejak usianya belum genap setahun, penyakit langka Muscular Dystrophy tipe Becker menggerogotinya, merusak saraf motorik di otak kecilnya, membuat massa tubuhnya tidak bisa tumbuh sempurna, dan sebagian besar anggota badannya tidak bisa digerakkan.

Bahkan, sejak tiga tahun terakhir, tangan yang sebelumnya masih bisa digerakkan kini juga lumpuhPraktis, hanya pergelangan tangan kanan dan jari telunjuk kanannya yang bisa digerakkan.

Namun, keterbatasan fisik itu tak membuat dirinya putus asaBerbekal otaknya yang cemerlang, Habibie menjadi seorang pembelajar yang cepatBebagai ilmu di bidang teknologi komputer dan internet berhasil dikuasai.

Kini, pada usia yang baru 23 tahun, Habibie menjadi salah satu sosok populer di dunia bisnis internet marketingDi kalangan mereka, Habibie sering dipanggil dengan sebutan suhu, guru, master, atau mastahApa itu mastah" "Oh, itu bahasa gaul dari master," katanya lantas tertawa.

Sejak terjun dalam dunia bisnis internet marketing pada 2007, Habibie termasuk salah satu di antara sedikit orang asal Indonesia yang berhasil meraup penghasilan hingga ratusan juta rupiah dari bisnis tersebut.

Habibie memulai bisnis internet marketing dengan menjadi mitra atau affiliate dari Amazon.com, sebuah toko online terbesar di dunia yang didirikan pada Mei 1994 di Manhattan oleh Jeff BezosSebagai affiliate, Habibie menjual produk Amazon melalui internet dan mendapat komisiAwal 2007, Habibie berhasil meraih penjualan pertamanya, yakni satu unit PlayStation (PS) 3"Saat itu, komisinya 24 dolar (USD 24)Tapi, saya sangat senang," ujarnya dengan wajah penuh semangat.

Pelan tapi pasti, dia mulai lancar menjual produk-produk AmazonAkhirnya, pada suatu siang yang cerah pada Juli 2007, datanglah pak pos yang mengantarkan amplop berisi selembar cek senilai USD 120,69Cek itu dikirim oleh Amazon Services LLC, PO Box 6486, Incline Village, NV 89450Biasanya, Amazon memang mengirimkan komisi bagi para affiliate-nya setelah terkumpul minimal USD 100

Habibie pun makin bersemangat memasarkan produk-produk AmazonCek pertama itu kemudian disusul dengan cek kedua pada Oktober 2007 senilai USD 287, lalu cek ketiga pada November senilai USD 369

Puncaknya, Februari 2008, Habibie menerima cek USD 2.169Itu adalah komisi penjualannya selama Desember 2007Tampaknya, momen Natal dan Tahun Baru membuat orang lebih royal berbelanja"Wah, saya juga kaget, bisa sampai ribuan dolar," ungkapnya.

Target pun dicanangkanHingga Desember 2008, Habibie mengejar komisi USD 10.000 per bulanNamun, malang tak bisa ditolakGejolak turbulensi perekonomian global pada pertengahan 2008 membuat daya beli penduduk Amerika Serikat (AS) yang selama ini sering digaet Habibie ikut terpuruk

Akibatnya, omzet pun melorotUntuk mengisi waktu, Habibie mulai menggarap pasar dalam negeri dengan mengembangkan situs www.rumah101.com yang mempertemukan penjual dan pembeli propertiHabibie juga membuat situs www.ponsel-quran.com untuk menjual produk ponsel dengan fitur Alquran di dalamnya.

Tak hanya itu, atas bimbingan mentornya di bisnis internet marketing, Suwandi Chow, Habibie berhasil membuat electronic book (e-book) berjudul Sukses dari AmazonE-book itu laris manisDalam setahun, dia berhasil meraup uang hingga hampir Rp 100 juta.

Pada 2010 dan 2011, ketika perekonomian global mulai membaik, omzet penjualan Habibie melalui Amazon kembali meningkatTotal sejak 1 April 2007 hingga 31 Juli 2011, Habibie berhasil menjual 4.106 item produk melalui Amazon senilai total USD 288.078Dengan penjualan tersebut, dia berhasil meraup total komisi USD 14.714 atau sekitar Rp 132 juta dengan kurs Rp 9.000 per USDCek-cek itu dicairkan melalui BRI Valas.

Namun, pencapaian tersebut belum membuat Habibie berpuas diriSejak awal 2011 ini, dia mulai menekuni bisnis internet marketing baruYakni, AdSense.comAdSense adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Google.com

Melalui AdSense, seseorang bisa menampilkan iklan dari Google di website atau blognyaSelanjutnya, jika ada yang mengunjungi website atau blog, kemudian mengeklik iklan tersebut, si pemilik website akan mendapat komisi dari Google"Ibaratnya, kalau di Amazon itu bisnis uang kecil, di AdSense ini bisnis uang besar," ungkap Habibie.

Untuk AdSense, dia memiliki tiga website seputar otomotif, khususnya yang membahas prototipe produk-produk otomotif yang akan dikeluarkan pabrikan dalam dua atau tiga tahun mendatangAgar website-nya banyak dikunjungi, Habibie menguasai teknik search engine optimization (SEO)Dengan demikian, begitu seseorang mengetikkan kata kunci, misalnya "Toyota Camry 2013" di Google, website milik Habibie akan terpampang di halaman awal laman Google.

Namun, dia meminta nama tiga website-nya tersebut tidak dipublikasikan"Untuk jaga-jaga, MasSebab, kadang ada yang usil merusak website kita," ucapnyaDia pun bercerita, dulu akun Facebook maupun e-mail-nya pernah di-hack seseorangDia pun harus meminta bantuan teman untuk menutup akun-akun tersebut.

Lalu, berapa besar pendapatan yang diperoleh Habibie dari AdSense" Maret lalu, dia berhasil mendapat komisi USD 724, lalu pada April naik menjadi USD 517, Mei naik lagi USD 1.844, dan Juni USD 3.945Pada Juli, pendapatan melonjak hingga USD 9.000Sayangnya, karena ada kesalahan teknis, akun AdSense Habibie diblokir Google, sehingga pendapatan untuk Juli hilang.

Dia pun terpaksa meminjam akun milik salah seorang temannyaDengan demikian, Agustus lalu, dia masih bisa meraup komisi sekitar USD 6.500Total sepanjang 2011 ini dia berhasil membukukan komisi USD 13.530 atau sekitar Rp 121 juta"Target saya, dalam beberapa bulan ke depan, bisa mendapat Rp 100 juta per bulan," tegasnya.

Namun, hasil ratusan juta tersebut tidak didapat semudah membalik telapak tanganEndang Setyati, ibunya, mengungkapkan, seusai lulus dari SMA Yayasan Sunda Kelapa pada 2006, dirinya sempat bingung mencari tempat yang tepat bagi Habibie untuk melanjutkan belajar

"Kebetulan, dulu dia suka main game PS dan internetJadi, terpikirlah ide untuk mendidiknya belajar bisnis internetLagi pula, bisnis internet tidak membutuhkan banyak aktivitas fisik, sehingga bisa dilakukan Habibie," ceritanya.

Karena itu, Habibie pun diikutkan dalam berbagai seminar bisnis internet marketing yang diadakan para pakar, mulai Suwandi Chow hingga Fabian Lim yang asal SingapuraDana belasan juta pun digelontorkan untuk bisa menyerap ilmu dari para master tersebut.

Selain sukses secara finansial, Habibie berjiwa sosial tinggiMelalui Yayasan Habibie Afsyah, dia beserta ibunya getol mengampanyekan forum Be Your SelfMelalui forum tersebut, mereka mengajak anak-anak berkebutuhan khusus untuk menggali potensi dan mengembangkan diri agar mandiri.

Tak hanya itu, Habibie juga menjadi inspirasi banyak orang ketika tampil dalam beberapa acara televisiMisalnya, Kick AndyDia juga sering membagikan ilmunya melalui berbagai seminar tentang bisnis internet marketing maupun seminar motivasiBahkan, dia menjadi salah seorang motivator di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Tangerang(c5/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beli Patungan Rp 1,25 M, Cicil 30 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler