Habibie Setuju Capres Independen

Ingatkan Pemimpin Jangan Feodal

Rabu, 26 November 2008 – 04:38 WIB
Foto : M Ali/JAWA POS
JAKARTA – Mantan Presiden B.JHabibie setuju membuka pintu calon presiden independen untuk Pemilu 2009

BACA JUGA: PPP Luncurkan Forum P3 Mendengar

Menurut dia, Indonesia juga memiliki lusinan kader pemimpin yang berada di luar parpol
’’Niatnya kan mencari pemimpin terbaik

BACA JUGA: PKS Bakal Ditinggalkan Konstituen

Jadi, jangan membuat kendala-kendala lewat UU,’’ katanya dalam peringatan HUT Ke-9 The Habibie Center (THC) di Hotel Gran Melia, Kuningan, Selasa (25/11).

Habibie mengusulkan agar UU Pilpres diubah untuk mengakomodasi capres independen, seperti halnya pilkada
’’UU atau aturan yang membuat kan manusia

BACA JUGA: Calon Komisi Informasi, Ada Titipan?

Yang tidak dibenarkan untuk diubah itu kitab suci, seperti Alquran dan Injil,’’ tegasnya

Seperti diketahui, UU Piplres yang akan digunakan sebagai payung hukum Pilpres 2009 tidak mengatur keberadaan calon independen atau calon perseoranganUU itu menyebutkan calon presiden/cawapres dicalonkan oleh parpol atau koalisi parpol yang memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasionalSaat ini sejumlah pihak bersiap melakukan judicial review ke MK untuk menuntut persyaratan dipermudah serta memperbolehkan calon independen

Habibie juga mengingatkan para tokoh nasional, pemimpin, dan kandidat capres di Indonesia agar tidak terjebak dalam jargon nasionalisme sempitMenurut dia, tidak ada artinya mengejar ’’kepentingan nasional’’ bila tidak memberi keuntungan bagi masyarakat luas.

’’Bukan berarti Pak Habibie tidak nasionalismeItu tidak perlu disangsikanSeperti saya yang juga tidak pernah menyangsikan Anda semua berjiwa patriotismeTapi, pendekatannya harus kepentingan masyarakat,’’ katanya

Dia juga menyampaikan, setiap pemimpin harus cermat dan berhati-hati dengan orang-orang yang ada didekatnyaWalaupun awalnya sangat revolusioner, setiap pemimpin yang tengah berkuasa memiliki peluang yang sama untuk menjadi feodal.

Menurut Habibie, dalam lingkaran kekuasaan selalu ada grup-grup kepentinganMereka itu, tegas Habibie, juga bisa membentuk bendungan tersendiri yang membuat pemimpin menjadi feodal’’Kalau yang berkuasa tidak hati-hati, dia akan dipengaruhi lingkarannya,’’ cetus mantan ketua Dewan Pembina Golkar dan mantan Menristek di era Soeharto itu.

Habibie melanjutkan, pemimpin feodal tidak akan mau membuka ruang bagi yang lain untuk bermain di sekitarnyaDengan begitu, kepentingan masyarakat luas berpotensi untuk dirugikan’’Yang punya power akhirnya tidak realistis lagi,’’ katanyaKarena itu, pemimpin membutuhkan informasi yang benar-benar mencerminkan realitas dan kepentingan masyarakat’’Percaya (dengan orang, Red) baik, tapi cek ke lapangan lebih baikDia juga harus punya tim yang bisa dievaluasi,’’ imbuhnya.

Peringatan HUT THC itu juga dihadiri Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat, mantan Rektor UGM Sofian Efendi, Peneliti LIPI Siti Zuhro, dan ahli hubungan internasional Dewi Fortuna Anwar(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seleksi Komisi Informasi Tertutup?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler