Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV 

Sabtu, 24 Februari 2024 – 10:34 WIB
Layanan Jak-Anter terus diperluas ke hampir seluruh Puskesmas di DKI Jakarta serta mendapatkan apresiasi dari berbagai negara peserta Konferensi Fast Track Cities 2023 di Amsterdam. Foto dok. Jak-Anter

jpnn.com, JAKARTA - Layanan pengantaran obat ARV - Jak-Anter hadir dengan wajah baru. Jak-Anter diinisiasi sejak April 2020 sebagai respons tanggap darurat Covid-19 melalui proyek LINKAGES EpiC dengan dukungan dari USAID.

Kini melalui kerja sama dengan Good Doctor dari sektor swasta, layanan tersebut dihadirkan dalam platform digital yang dapat diakses dengan mudah pada aplikasi Grab Health.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Konon PPPK Setara PNS tetapi Faktanya Berbeda, Muncul Penjelasan Terbaru Gaji ASN, Penting Diketahui

"Dalam waktu singkat, layanan ini telah memperluas faskes mitranya sehingga dapat menjangkau lebih banyak lagi klien ODHIV di DKI Jakarta," kata Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kesehatan Daerah, Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Verry Adrian, M.Epid., dalam keterangannya dikutip Sabtu (24/2).

Integrasi layanan Jak-Anter dengan aplikasi Good Doctor - Grab Health diaktivasi pada April 2023. Integrasi ini merupakan inovasi pelayanan klien HIV-AIDS dengan menyediakan telekonsultasi dengan dokter puskesmas dan langsung berlanjut ke pengantaran ARV. 

BACA JUGA: Menteri Azwar Anas Sebut Persentase Keterisian Formasi Guru, Alhamdulillah

Setelah berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Good Doctor - Grab Health, resep elektronik akan terkirim ke bagian farmasi fasilitas kesehatan dan sistem akan mengaktifkan layanan kurir dari Grab untuk pengantaran obat ARV ke alamat tujuan. 

Layanan Jak-Anter yang terintegrasi dengan aplikasi Good Doctor memudahkan proses konsultasi rutin, pemesanan dan pengantaran obat oleh klien ODHIV dan petugas kesehatan.

BACA JUGA: Bawaslu Sentil KPU soal Sirekap, Begini

Dokter Verry menjelaskan pada awal kemitraan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjuk 11 puskesmas dan 1 klinik swasta untuk terlibat dalam fase uji coba Jak-Anter melalui platform Grab Health. Kini, fasilitas kesehatan yang terlibat dalam layanan ini bertambah menjadi lebih dari 40 layanan puskesmas di DKI Jakarta, bahkan saat ini Jak-Anter sedang dalam proses perluasan ke berbagai rumah sakit yang melayani ODHIV. 

Dengan demikian, makin banyak fasilitas kesehatan yang mengikuti layanan Jak-Anter akan makin banyak klien HIV-AIDS di DKI Jakarta yang merasakan manfaat layanan ini.

"Hal ini tentunya selaras dengan dukungan dan komitmen dari Dinkes DKI Jakarta untuk mencapai target 95-95-95 di tahun 2030," terangnya.

Hasil kerja sama instansi pemerintah dan sektor swasta, seperti integrasi layanan Jak-Anter ke platform Grab Health juga mendapat sambutan positif dari perwakilan negara-negara lain dalam konferensi dunia Fast Track Cities 2023 di Amsterdam, Belanda.

dr. Verry Adrian mengatakan dalam Fast Track Cities 2023 di Amsterdam, dia memaparkan layanan Jak-Anter sebagai upaya Jakarta dalam mengendalikan HIV melalui kolaborasi dengan sektor swasta untuk mendukung pengobatan HIV berbasis rumah. 

"Dengan layanan Jak-Anter, diharapkan tidak seorang pun klien HIV-AIDS di DKI Jakarta yang tertinggal dalam memperoleh layanan kesehatan," ucapnya. 

Dia mengungkapkan layanan Jak-Anter memperoleh apresiasi dari berbagai negara peserta konferensi. 

Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia Enilda Martin mengungkapkan perluasan layanan Jak-Anter ke sebagian besar puskesmas di DKI Jakarta memberikan kemudahan bagi klien ODHIV untuk mengakses layanan kesehatan yang cepat dan efisien tanpa harus keluar rumah.

Menanggapi kemajuan dalam layanan Jak-Anter, Project Director EpiC Indonesia Erlian Aditya mengatakan Jak-Anter menyediakan pilihan client-centred agar ODHIV terus dapat mengakses ARV di mana pun dia berada. Juga membantu tenaga kesehatan dalam proses pengantaran ARV ke rumah pasien.

Pada kesempatan sama, VP of Medical Operations PT Good Doctor Technology, dr. Ega Bonar Bastari mengaku bangga karena makin banyak fasilitas kesehatan yang terlibat dalam layanan Jak-Anter, apalagi dunia internasional memberikan apresiasi terhadap layanan ini. 

"Pencapaian ini memperkuat keyakinan kami bahwa telemedisin dapat mengatasi hambatan dalam pengelolaan HIV-AIDS yang membutuhkan terapi ARV seumur hidup," terangnya.

Dengan teknologi kesehatan yang dimiliki, tambah dr. Ega, semua klien HIV AIDS di DKI Jakarta bisa terlayani dengan cepat, aman, dan nyaman. 

Sebagai telemedisin pertama yang bekerja sama dengan EpiC Indonesia dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan berbasis teknologi digital, Good Doctor terus membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah dan organisasi masyarakat sipil sehingga seluruh klien HIV-AIDS maupun penyakit-penyakit kronis lain di Indonesia dapat terlayani dengan baik. 

"Dengan demikian, target untuk mengakhiri AIDS pada 2030 dapat tercapai," pungkasnya. (esy/jpnn.com)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler