Hadiri KTT ASEAN di Laos, Indonesia Sebut Banyak Isu Ekonomi yang Dibahas

Senin, 07 Oktober 2024 – 08:44 WIB
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinasi Perekonomian menghadiri Pertemuan Tingkat Pejabat Senior Bidang Ekonomi (SEOM) dalam rangkaian KTT. Foto: Kemenko Perekonomian

jpnn.com, VANG VIENG, LAOS - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menghadiri Pertemuan Tingkat Pejabat Senior Bidang Ekonomi (SEOM) dalam rangkaian Rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-44 dan ke-45 ASEAN yang digelar di Vientiane, Minggu (6/10)

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan dalam pertemuan ini banyak isu ekonomi yang dibahas dalam pertemuan SEOM, terdapat beberapa inisaitif yang perlu perlu menjadi perhatian.

BACA JUGA: Kemenko & PT Surveyor Indonesia Matangkan Dasbor Nasional dalam Implementasi EUDR

”Sudah banyak capaian positif, namun ada beberapa inisiatif yang perlu menjadi perhatian ke depan, yaitu penguatan infrastruktur pariwisata, penekanan pada isu geopolitik dan geoekonomi, identifikasi potensi kerja sama dengan mitra ASEAN termasuk Gulf Cooperation Council (GCC),” ujar Deputi Edi.

Keketuaan Laos di ASEAN 2024 mengangkat tema "Enhancing Connectivity and Resilience". Melalui tema tersebut, Laos memiliki misi utama untuk mempromosikan konektivitas infrastruktur, mempersempit kesenjangan pembangunan, mempromosikan integrasi ekonomi, mendorong hubungan antar masyarakat, serta memperkuat hubungan ASEAN dengan mitra eksternal.

BACA JUGA: Kemenko Perekonomian dan Pemprov Gorontalo Bersinergi Kembangkan Ekosistem Kewirausahaan

Untuk mendukungnya, prioritas ekonomi Laos fokus pada tiga strategi utama, yaitu integrasi dan konektivitas, inklusivitas, dan keberlanjutan.

ASEAN saat ini mempunyai beberapa inisiatif terkait dengan isu keberlanjutan seperti netralitas karbon, ekonomi biru, ekonomi sirkular dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Airlangga Soroti Pentingnya Menjaga Daya Beli Kelas Menengah dalam Menjaga Perekonomian

“Kami mempunyai banyak inisiatif untuk agenda keberlanjutan, namun yang lebih penting adalah bagaimana kita merumuskan rencana aksi yang strategis untuk menjalankan berbagai inisiatif tersebut,” kata Deputi Edi.

Dalam pertemuan tersebut, para pejabat senior juga membahas dokumen-dokumen yang memerlukan adopsi, pengesahan, atau notasi dari Dewan MEA. Dokumen tersebut terdiri dari empat dokumen untuk diadopsi, lima dokumen untuk disahkan, dan enam dokumen untuk dinotasi Dewan MEA. Dokumen-dokumen tersebut selanjutnya akan menjadi dasar kerangka dan implementasi kerja sama kawasan di bidang ekonomi, termasuk terkait dengan ekonomi inklusif, pertanian berkelanjutan, ekoturisme, hingga kecerdasan buatan.

Turut hadir mendampingi dalam pertemuan tersebut yakni Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional Sub Regional Kemenko Perekonomian, perwakilan Kementerian Luar Negeri, serta perwakilan dari Direktorat Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribka Haluk: Smelter PTFI Memberikan Dampak Positif Bagi Perekonomian Daerah


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler