jpnn.com - JOGJA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meminta mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bisa ikut menangkap aspirasi dan merasakan denyut nadi rakyat dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, nurani rakyat adalah modal penting untuk menjadi bangsa besar.
Puan mengatakan hal itu di Grha Sabha Pramana, Sleman,Yogyakarta, Senin (20/6) saat melepas ribuan mahasiswa UGM peserta Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Ada 5.813 mahasiswa UGM yang akan dikirim ke 33 provinsi untuk KKN-PPM.
BACA JUGA: Ini Akibatnya jika PPDB Online Dihapus
"Rasakanlah, dan dengarkanlah denyut nurani dan kehidupan rakyat Indonesia di daerah. Tidak ada bangsa yang besar, jika tidak bertumpu dan mengakar pada nurani rakyat," ujar Puan.
Politikus PDI Perjuangan yang lebih akrab disapa dengan nama Mbak Puan itumengatakan, KKN merupakan media untuk pembelajaran langsung bagi mahasiswa ketika terjun di tengah-tengah masyarakat. Karenanya, sudah semestinya mahasiswa peserta KKN menerapkan ilmunya di masyarakat.
BACA JUGA: Klaim Banyak Guru SMA Minta Pindah ke SMP
"Mahasiswa selain dibekali kepintaran dibangku kuliah, juga dibekali untuk merasakan dan memahami cipta, rasa, karya dan karsa yang tumbuh didalam kehidupan masyarakat Indonesia dengan berbagai permasalahannya. Selama 3-4 bulan (KKN) pasti akan bermanfaat, bahwa membangun Indonesia membutuhkan gotong-royong seluruh komponen bangsa," sambung Puan.
Lebih lanjut Puan mengatakan, Indonesia sedang menikmati bonus demografi karena 65 persen penduduknya tergolong dalam usia produktif. Menurutnya, hal itu bisa menjadi modal besar untuk menjadi bangsa yang sejahtera
BACA JUGA: Gratis, 35 Mahasiswa Perbatasan Kuliah di UPH
Namun, katanya, kunci penting untuk meraih kesejahteraan adalah pendidikan. “Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya untuk kepintaran dan ilmu pengetahuan, melainkan juga dalam hal kebudayaan,” katanya.
Pada kesempatan sama Rektor UGM Dwikorita Karnawati mengungkapkan, KKN-PPM UGM Antarsemester 2016 itu merupakan sarana mengidentifikasi permasalahan masyarakat. Para peserta KKN-PPM akan disebar ke 33 Propinsi, 108 kabupaten, 179 kecamatan dan 176 desa.
Kegiatan yang berlangsung mulai 20 juni hingga 7 Agustus itu juga diikuti 221 dosen pembimbing lapangan dan 12 profesor. Menurut Dwikora, KKN-PPM dibagi ke dapam empat jenis kegiatan. Yakni ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian dan pangan, sosial humaniora dan kesehatan.(zal/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Si Ganteng Ini Mahasiswa Berprestasi
Redaktur : Tim Redaksi