jpnn.com - ISTANBUL - Di tengah duka karena musibah bencana tambang yang merenggut nyawa 300 orang, masyarakat Turki juga sedang dilanda amarah. Kemarahan masyarakat Turki itu tercipta tatkala melihat gambar yang menunjukkan aksi arogan Staf Khusus Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menendang seorang pria.
Insiden itu dilakukan Yusuf Yerkel, saat sang perdana menteri mengunjungi kota barat Soma sehari pasca runtuhnya terowongan tambang. Pria yang ditendang Yerkel adalah salah satu pendemo yang tidak henti-hentinya memerotes pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Erdogan karena dianggap lalai.
BACA JUGA: Situasi Terus Memburuk, Pemilu Thailand Ditunda
Tak ayal sikap Yerkel semakin mengundang protes anti-pemeritah semakin luas mengguncang Istanbul. Terlebih masyarakat Turki juga menilai Perdana Menteri Erdogan kurang sensitif dengan bencana tambang yang terjadi di wilayahnya.
Yerkel sendiri tampaknya menyesali aksi arogannya. Dia berasal, aksinya itu spontanitas karena tidak tahan mendengar para pendemo mencaci-maki pemerintahan Turki di bawah kendali Erdogan.
BACA JUGA: Kapten Sewol dan Kru Terancam Hukuman Mati
"Saya sedih. Saya tidak bisa tenang menghadapi semua provokasi, penghinaan, dan serangan," kata Yerkel seperti dilansir Turki Anadolu, Jumat (17/5).
Sementara itu, Menteri Energi Taner Yildiz mengatakan jumlah penambang batubara dipastikan tewas sebnyak menjadi 283 orang. "Tiga penambang terluka tetap berada di rumah sakit," ujarnya.(ris/jpnn)
BACA JUGA: Obama Resmikan Museum Peringatan Nasional 11 September
BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes Anti China Meningkat di Vietnam
Redaktur : Tim Redaksi