Hakim Konstitusi Dukung Nanan Jadi Kapolri

Minggu, 27 Juni 2010 – 09:31 WIB

JAKARTA -- Bursa pengganti Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mulai ramaiHakim konstitusi Akil Mochtar secara terang-terangan menunjuk Irjen Pol Nanan Soekarna sebagai suksesor paling pas Bambang Hendarso

BACA JUGA: Sonata Berburu Kader Di Penjara

"Reformasi di Polri harus dilakukan dengan memilih Kapolri yang muda dan profesional," kata Akil saat dihubungi Jawa Pos di Jakarta kemarin (26/6).

Menurut Akil, Kapolri yang ideal adalah para lulusan Akpol pada 1977 atau 1978
Sebab, Akpol dua angkatan tersebut masih memiliki masa kerja yang cukup untuk memimpin korps Bhayangkara

BACA JUGA: DPR Diisukan Minta Jatah Anggaran Haji

"Kalau di atas itu sayang
Baru menjabat setahun atau dua tahun sudah pensiun," ujar mantan pimpinan Komisi III (bidang hukum) DPR RI ini.

Nah, dari dua angkatan itu, kata Akil, yang paling menonjol adalah Komjen Pol Susno Duadji (angkatan 1977) dan Irjen Pol Nanan Soekarna (angkatan 1978) yang kini menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum)

BACA JUGA: Jafar Hafsah Siap Hadapi Prabowo

Susno sebenarnya cukup moncerUsai menjabat Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Susno langsung didapuk sebagai Kapolda Jawa Barat

"Sangat jarang polisi yang langsung ditugaskan sebagai Kapolda di JawaBiasanya mereka harus berkeliling ke tempat lain dulu sebelum ke JawaTidak banyak yang seperti Susno," katanya.

Susno, kata Akil, sejatinya sangat idealNamun karena cara-cara dan gerakan yang dilakukannya cukup frontal, banyak yang tak simpatiApalagi ternyata dia ikut terbelit kasus hukum yang dia laporkan sendiriYakni sebagai tersangka dalam kasus PT Salmah Arowana Lestari dan penggunaan dana hibah Pemprov Jawa BaratItu, kata Akil, sangat berat"Masak calon Kapolri terkena kasus hukum, itu kan nggak bisa juga," katanya.

Nah, satu nama yang tersisa adalah Nanan SoekarnaMenurut Akil, rekam jejak Nanan sejatinya cukup bagusMemang, mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu sempat tergelincir kasus kematian Ketua DPRD Sumatera Utara Abdul Aziz Angkat dalam demo anarkisSaat itu dia menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara"Tapi dia kan tidak terlibat langsungItu tanggung jawab Poltabes, bukan Kapolda," katanya.

Nanan, kata Akil, sangat mumpuni untuk mengawal reformasi PolriSebab, kata dia, reformasi Polri saat ini bukan lagi soal peralatan, gaji polisi, dan fasilitas-fasilitas lainnyaReformasi yang mendesak adalah kultur polisi"Harus dibenahi mentalitasnya, pendidikan, dan sistem rekrutmennya," ujarnya.(aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Vaksin, CJH Tak Boleh Terbang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler