jpnn.com - MAGELANG - Seorang guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Borobudur, Magelang yang bernama Grahana nyaris jadi bulan-bulanan muridnya. Guru bimbingan konseling itu nyaris dikeroyok karena menghalangi murid-muridnya yang akan membolos.
Peristiwanya terjadi pada Sabtu lalu (27/2) pukul 08.00. Segerombolan siswa MTsN itu berencana membolos untuk menyambangi SMP Negeri Salaman.
Namun, Grahana mengetahui rencana murid-muridnya itu. Karenanya ia menegur dan meminta mereka segera kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran.
BACA JUGA: Heboh! Warga Digegerkan Dengan Penemuan Mayat
Grahana lantas mengumpulkan para pelajar untuk dibina di halaman sekolah. Hal itu dilakukan menyusul adanya informasi yang menyebutkan kawanan pelajar itu hendak tawuran.
Namun, para pelajar ini justru tidak terima. Enam orang siswa kemudian memprovokasi siswa lain untuk melawan sang guru. “Para pelajar ini sempat tereak-tereak dan menantang guru tersebut,” kata Kapolsek Borobudur AKP Amin Supangat seperti dikutip Radar Kedu.
Beruntung ada guru lain yang tahu. Akhirnya rencana murid mengeroyok guru pun bisa dicegah. Namun, para murid nakal itu memang sempat hendak menghajar sang guru.
BACA JUGA: Donwori, Suami Kalem Stres, Minta Mijit Malah Dibentak
Ternyata suasana semakin tak terkendali. Hingga akhirnya pihak sekolah memutuskan menghubungi polisi. Enam pelajar yang menjadi provokator diamankan. Sementara 50-an siswa lainnya dibariskan di halaman sekolah.
“Ada enam orang siswa yang memprovokasi aksi rencana pengeroyokan itu. Mereka kami bina secara khusus. Jika kami tidak bergerak cepat maka bisa saja terjadi hal-hal negatif yang tidak diinginkan,” tutur Amin.
BACA JUGA: Lah, Ribuan Pelanggan PDAM Masih Bermasalah
Di hadapan para pelajar, Amin mengingatkan supaya para siswa tidak berperilaku negatif. “Kemarin saya menangkap dan memenjarakan anak usia 15 tahun karena tindakan kriminal. Maka meski kalian anak-anak akan kami tindak tegas jika melakukan aksi kriminal. Baik tawuran atau berkelahi,” jelas dia.
Sedangkan Kepala Sekolah MTsN Borobudur Miftahul Mubin mengakui insiden itu sangat mencoreng sekolahnya. Dia akan segera melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Salah satunya adalah dengan memberikan pembinaan serius kepada para pelajar tersebut. “Kami juga akan memanggil orang tua para siswa itu, supaya bisa dikontrol,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Magelang Khudaifah ikut prihatin mendengar kejadian itu. Karenanya, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan sekolah terkait langkah-langkah antisipasi supaya tidak ada kejadian yang sama. “Tidak hanya di Borobudur saya rasa, semua juga harus mulai melakukan pembenahan,” papar dia.(vie/ton/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemekaran Kabupaten di Banten Tinggal Tunggu PP
Redaktur : Tim Redaksi