jpnn.com - SUMENEP--Puluhan hektar tanaman bawang merah di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terserang hama pusarium.
Hama ini akibat cuaca dan curah hujan yang tidak menentu, sehingga daun bawang memutih lama-lama membusuk.
BACA JUGA: WIKA Dapat Proyek Senilai Rp 552 Miliar di Balikpapan
Puluhan hektar tanama bawang merah yang terserang penyakit pusarium ini, berada di sentra penghasil bawang merah, di Desa Mandala Kecamatan Rubar, Sumenep.
Kondisi cuaca yang tak menetu akibat anomali cuaca, membuat tanaman bawang merah di desa ini memutih dan keriting.
BACA JUGA: Bank Mandiri Suntik Bukit Asam Rp 1,7 Triliun
Bahkan tidak bertongkol secara maksimal, dan perlahan-lahan akarnya membusuk lalu mati.
Menurut Mathari petani bawang merah, untuk menyelamatkan tanaman bawang merah, petani menyemprotkan pestisida. Berharap bisa kembali segar sambil mencabut bawang merah yang mengeriting.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Butuh Alokasi Gas Baru
"Tanaman bawang merah yang terkena penyakit pusarium ini masih sekitar 10 persen, kondisi ini kondisi ini akibat anomali cuaca," ujarnya.
Semantara Kepala Unit Pelaksana Teknis Pertanian Kecamatan Rubaru Sumenep, Sadawi Jayadi, mengimbau agar petani lebih sering mengontrol tanaman bawang merahnya.
Terutama pengairan yang cukup tapi jangan sampai terjadi genangan, karena penyakit pusarium akan mudah menjangkit jika terjadi genangan air.
Jayadi menambahkan, Kecamatan Rubaru merupakan sentra penghasil bawang merah yang tersebar di Desa Mandala, Karang Nangka dan basoka. Untuk luas areal tanam sekitar 300 hektar pertahun, dengan penghasilan 8 hingga 10 ton perhektar. (pul/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sampoerna Gandeng Ritel Modern untuk Tepis Perokok Anak
Redaktur : Tim Redaksi