Hamas Janji Tanggalkan Kekerasan

Sabtu, 26 November 2011 – 10:03 WIB
KAIRO - Pertemuan dua tokoh penting Palestina berjalan lancarKamis (24/11), Pemimpin Palestina Mahmud Abbas dari Gerakan Fatah melangsungkan pertemuan penting dengan Khaled Meshaal, pemimpin politik Hamas

BACA JUGA: Mugabe Sebut PM Inggris Penyembah Setan

Di akhir pertemuan, Hamas berjanji untuk meminimalkan kekerasan dalam memperjuangkan hak-hak Palestina

   
"Semua orang punya hak untuk memerangi penjajahan dengan segala cara

BACA JUGA: Obama Selamatkan Dua Kalkun dari Pisau Koki

Dengan senjata atau dengan apapun juga
Tapi, saat ini, kami akan mencoba bekerja sama dengan gerakan perlawanan populer (tanpa senjata)," ungkap politikus 55 tahun yang selama ini diasingkan di Kota Damaskus, Syria, tersebut

BACA JUGA: Edan, Istri Hendak Masak Tubuh Suami

Dalam wawancara Kamis malam waktu setempat itu, dia menyatakan bakal menjajal jalur perlawanan moderat.

Tanpa menghapuskan hak Hamas dan seluruh rakyat Palestina untuk mengangkat senjata melawan Israel, Meshaal menegaskan bahwa pihaknya akan mengutamakan perlawanan tanpa senjata"Kami masih tetap yakin pada perlawanan bersenjata, tapi memperjuangkan hak dengan cara moderat juga menjadi agenda setiap faksi (Palestina)," bebernya seperti dikutip Agence France-Presse kemarin (25/11)

Perubahan sikap Hamas tersebut menunjukkan perkembangan positif dalam dialog dua tokoh paling berpengaruh di Palestina tersebutMeski hanya berlangsung selama sekitar dua jam, Abbas dan Meshaal yakin bahwa dialog pertama yang bakal diikuti dengan serangkaian pertemuan lainnya itu merupakan awal yang baik untuk membentuk fondasi Palestina.

Usai pertemuan yang berlangsung di sebuah hotel di Kota Kairo, Mesir, tersebut, Abbas dan Meshaal menegaskan bahwa Palestina tetap akan menghelat pemilu sesuai jadwalSayangnya, tanggal pemilu yang konon bakal diselenggarakan pada Mei mendatang itu masih belum disepakatiKedua belah pihak pun belum menentukan kandidat presiden atau perdana menteri (PM) dalam pemerintahan koalisi nanti

Kesepakatan Fatah dan Hamas dalam membentuk pemerintahan koalisi itu lantas dituangkan dalam dokumen setebal dua lembar"Saya langsung menginstruksikan pada para pemimpin Hamas (di Kota Gaza dan Damaskus) untuk langsung menerapkan hasil kesepakatan hari ini, agar tak terjadi kesalahpahaman dalam upaya mewujudkan rekonsiliasi ini," tandas Meshaal

Terpisah, Israel menanggapi dingin kesepakatan Abbas dan Meshaal tersebutPM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa kesepakatan Fatah dan Hamas itu merupakan kesalahan"Semakin Abu Mazen (sebutan lain Abbas) dekat dengan Hamas, maka akan semakin jauhlah dia dari proses damai (Israel-Palestina)," ungkap jubir Netanyahu, Mark Regev(AFP/AP/hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Jam Berdiri di Pesawat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler