Hamdalah, Batam tak Kekurangan Beras dan Gula hingga Desember

Rabu, 26 April 2017 – 03:00 WIB
Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementrian Perdagangan RI Syahrul Mamma (kanan) mendengarkan penjelasan saat meninjau gudang beras Bulog di Batuampar, Batam, Kepri, Selasa (25/4). Peninjauan tersebut dalam rangka melakukan pemantauan stok dan harga barang di Batam Provinsi Kepri. F Cecep Mulyana/Batam Pos/jpg

jpnn.com, BATAM - Warga Batam tak perlu khawatir dengan persediaan beras dan gula menjelang lebaran nanti. Pasalnya, stok untuk komoditas tersebut sudah dipastikan aman hingga delapan bulan ke depan.

"Stok beras dan gula insyallah aman hingga delapan bulan ke depan. Alhamdulillah Batam tak akan kekurangan beras," ujar Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Syahrul Mamma usai sidak gudang Bulog di Batuampar, Batam, Kepri, Selasa (25/4) sore.

BACA JUGA: Mantan Perwira Polri Dalang Pembunuhan Istri Ini Masih Diburu Jaksa

Tak hanya melihat ketersediaan beras, Syahrul juga menyidak Lotte Mart untuk memastikan harga tiga item kebutuhan pokok seperti gula, minyak dan daging beku tidak di atas HET.

Gula Rp 12500 perkilo, minyak Rp 11500 perkilo dan daging sapi beku Rp 80 ribu perkilo.

BACA JUGA: Hadirnya PT Yokohama Rubber Jadi Motivasi Ekonomi Batam Bangkit Lagi

"Kita lihat di retail modern harganya sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah," terang Syahrul kepada Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Meski begitu, ia akan tetap mengawasi harga-harga dan ketersediaan bahan pokok yang berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat. Bahkan pihaknya akan memberi sanksi tegas bagi distributor yang memberikan harga diatas HET.

BACA JUGA: SBY Ajak Warga Batam Jayakan Demokrat 2019

Sanksi tegas itu bisa berupa pencabutan izin.

"Kalau ada jual diatas HET maka izinnya akan dicabut. Karena untuk menjadi distributor harus izin kita dulu. Kita juga akan lakukan pengawasan hingga ke pasar," imbuh Syahrul.

Selain itu, pihaknya juga akan mengawasi pasar dari barang-barang pokok ilegal, seperti gula, beras dan daging. Sebab hal itu akan mempengaruhi harga yang telah ditetapkan pemerintah.

"Daging dan beras tak boleh diimpor, karena itu kita akan perketat pengawasan. Apalagi jelang bulan suci ramadhan ini," imbub Syahrul.

Sementara itu, Kepala Bulog Riau dan Kepri Awaludin Iqbal mengatakan pasokan beras aman hingga 12 bulan kedepan. Dimana saat ini di Batam telah ada stok sekitar 6000 ton. Sementara kebutuhan perbulan hanya 500 ton.

"Kebutuhan dihari biasa itu 320 ton perbulan dan hari besar bisa sampai 500 ton. Stok ini juga telah kita hitung untuk pulau-pulau peyangga," terang Awaludin.

Bahkan lanjut dia, pihaknya telah menyiapkan beras komersih untuk mengintervensi harga beras di pasaran. Hal itu dilakukan agar harga beras tak naik apalagi jelang hari bulan ramadhan.

"Beras komersil hanya untuk intervensi harga," imbuh Awaludin.

Disisi lain, Awaludin juga memastikan stok beras yang ada bebas dari kutu. Hal itu karena adanya perawatan rutin.

"Kita jamin tak berkutu, karena ada perawatan," sebutnya. (she)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dualisme di Batam akan Dibahas Melalui Panja


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
beras   Batam   gula  

Terpopuler