Hamdalah, Nyak Sandang Bisa Melihat Lagi

Rabu, 28 Maret 2018 – 15:51 WIB
Nyak Sandang usai menjalani operasi katarak di RSPAD Gatot Subroto, Rabu (28/3). Foto: Reyn Gloria/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim medis RSPAD Gatot Subroto pada Rabu ini (28/3) telah menyelesaikan operasi katarak di mata Nyak Sandang, salah satu penyumbang dana pembelian pesawat pertama untuk Pemerintah Indonesia. Mata kiri pria sepuh asal Nangroe Aceh Darussalam itu pun sudah berfungsi lagi.

Sebagaimana pemberitaan JawaPos.com, Nyak Sandang dibawa keluar dari ruang operasi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat pukul 09.25 WIB. Dengan wajah semringah, pria 91 tahun itu terus mengucap alhamdullilah.

BACA JUGA: Jokowi Minta Daerah untuk Mempermudah Iklim Investasi

“Ini karena kebesaranAllah. Kalau bukan jalannya yang dititipkan oleh Pak Presiden, ayah belum pasti mengalami pengobatan katarak ini. Operasi berhasil,” tutur putra Nyak Sandang, Maturidi yang mendampingi selama proses operasi.

Menurutnya, proses operasi cukup menegangkan. Maturidi tak kuasa menahan haru saat Nyak Sandang keluar dari ruang operasi dengan kursi roda.

BACA JUGA: Pengemudi Ojek Online Sampaikan 3 Keluhan ke Presiden Jokowi

Bahkan, Maturidi sempat tak percaya ketika Nyak Sandang bisa melihat lagi. Terlebih, Nyak Sandang dengan sudah bisa membaca Alquran lagi.

“Proses yang luar biasa saya pikir, kami berangkat dari ruangan inap ini jam 8.00 WIB, lalu masuk ruang operasi setengah jam kemudian. Berakhir sukses, ayah bisa baca Alquran sekarang,” tutur Maturidi dengan mata berkaca-kaca.

BACA JUGA: Jokowi Menerima Perwakilan Driver Online

Operasi Nyak Sandang dipimpin anggota tim dokter kepresidenan, dr. Tjahjono Gondhowiardjo, SpM (K), PhD. Ada 11 dokter yang tergabung dalam proses operasi itu.

Menurut dr Tjahjono, kemampuan mata Nyak Sandang untuk melihat sudah lebih baik. “Operasinya berjalan lancar. Sebelum operasi, jarak pandang pasien sekitar 20 senti, pascaoperasi penglihatan pasien sudah mencapai satu meter," tutur dr. Tjahjono.

Menurutnya, usia Nyak Sandang yang sudah lanjut membuat kataraknya menjadi keras. Karena itu tim dokter sempat kesulitan mengoperasi selaput di mata Nyak Sandang.

“Beruntung ada interpreter untuk komunikasi di dalam. Jadi, ya tidak sulit mengarahkan ayah operasi,” pungkasnya.(ce1/rgm/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Ungkit Kisah Menjengkelkan Saat jadi Gubernur DKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler