JAKARTA---Pemeriksaan intensif Densus 88 Mabes Polri terhadap istri Pepi Fernando, Deni Carmelita membuahkan hasilPenyidik sudah memiliki bukti cukup untuk menahan Deni yang sedang hamil 7 bulan itu
BACA JUGA: Djoko: NII Belum Ancam Kedaulatan
"Resmi jadi tersangka karena mengetahui rencana peledakan," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar kemarin (27/04)Meskipun Deni sedang mengandung, penyidik tetap melakukan penahanan
BACA JUGA: Erman Soeparno, Bukan Ahli Keris
Permohonan penangguhan penahanan untuk tersangka terorisme tidak bisa dipenuhiBACA JUGA: Amari Dicopot Karena Rapor Merah
Nanti ada ruang khusus dan pendampingan medis," katanyaSebelumnya, sumber Jawa Pos menjelaskan penangkapan jaringan Pepi memang justru datang dari Deni CarmelitaPenyidik saat itu memeriksa ulang CCTV BNN dan melihat ada kegelisahan pada diri Deni tanggal 14 Maret laluDeni lalu diikuti dan muncullah nama Pepi dalam radar polisi (Jawa Pos 23/04)
Menurut Boy, penyidik masih mendalami keterlibatan Deni dalam aksi bom"Apakah dia yang mengantar atau tahu kalau ada paket bom itu masih dalam rangkaian pemeriksaan," kata mantan Kanit Negosiasi Densus 88 Mabes Polri itu.
Sampai kemarin, Densus anti teror telah menangkap 28 orang terkait teror bom buku dan bom serpong17 diantaranya resmi ditetapkan sebagai tersangka dan lima orang lainnya dibebaskan, sedangkan enam orang yang baru ditangkap di Aceh masih diperiksa
Boy mengatakan 17 tersangka resmi ditahan sejak 27 April hingga 25 Agustus 2011mereka adalah Pepi Fernando S.Ag (32) alias Pepi alias M Romi alias AhyarLulusan S1 UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Islam (Tamat 2001)Penulis buku dan skenario filmPerannya, pimpinan kelompok, pencetus ide bom buku.
Lalu, Muhammad Maulana Sani (34) alias Maulana alias Alan alias ASAFPekerjaannya, wWiraswasta." Lulusan S1 UIN Syarif Hidayatullah Ciputat jurusan Sastra Arab (semester IV)." Perannya turut serta membuat bom bersama Pepi (tersangka lainnya) dan kelompoknya.
Hendi Suhartono S.Ag (32) alias Hendi alias Zokaw alias TonoLulusan S1 UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Fakultas Usluhuddin, Jurusan Filsafat (tamat 2002)Wiraswasta/percetakan sablon di BatutapakPerannya, turut serta membuat bom bersama Pepi dan kelompoknya, sebagai eksekutor yang meletakkan bom di Puspitek dan Gereja Christ Cathedral, Serpong, Tangerang, Banten.
Muhammad Fadil S.Ag (32) alias FadilLulusan S1 UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Fakultas Usluhudiin, Jurusan Filsafat (tamat 2002)Pekerjaan penjahit CV HarmonisPeranan membantu dana yang digunakan untuk aksi pengeboman, menyembunyikan pelaku (Pepi dan Zokaw) serta informasi terjadinya tindak pidana terorisme.
Irman Kamaludin alias Firman alias Abu Azzam (23)Lulusan SMUN 24 Bandung (tamat 2006)Pekerjaan desain grafis CV Prapatan Kini MandiriPeranan, Bendahara kelompok Pepi, turut serta membuat bom bersama Pei, membuat 5 cover buku dan membuat 4 judul bom buku.
Darto (26)Lulusan SD Negeri Mekarjaya (tamat 1999)Pekerjaan jualan mainan kelilingPeranan, membeli bahan peladak dan turut serta serta membuat bom, meletak bom tabung di TKP Jembatan Banjir Kanal Timur, CakungWatono (22) alias Tono alias Anton Burger alias JafarLulusan SD Negeri 3 Majenang (tamat 2000)Pekerjaan pedagang burger kelilingPeranan, turut serta membuat bom bersama Pepi.
Fajar Dwi Setyo alias Phecun (25)Lulusan SMP Negeri 1 Parung (tamat 2001)Pekerjaan wiraswasta dan ercetakan sablonPeranan, membeli bahan peledak dan turut serta membuat bom bersama Pepi dan sebagai eksekuto meletakkan bom di Puspitek Tangerang.
Ade Guntur (20) alias SagodLulusan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin (tidak tamat)Pekerjaan wiraswasta pekerjaan sablon bersama ZokawPeranan, membeli bahan peledak dan turut serta membuat bom bersama PepiSurvei ke Puspitek Serpong dan membawa bahan peledak dan rangkaian bom di Christ Cathedral Serpong.
Riki Riyanto alias Ibenk (20)Lulusan SMP Paket B Gunung sindur, BogorPekerjaan wirasasta percetakan sablonPeranan, membeli bahan peledak dan turut serta membuat bom.
Mochamad Syarif alias Syarif alias AIP alias Culix (32)Lulusan SMK PGRI 18 CiracasPekerjaan supir pribadi Ibu Iskandar di komplek MPR CipetePeranan, turut serta membuat bom bersama PepiMugianto alias Mugi (18)Lulusan SMP negeri 3 Cipunagara (tamat 2010)Pekerjaan karyawan toko sembakoPeranan, membeli bahan peledak dan turut serta membuat bom bersama Pepi.
Juni Kurniawan alias Juni (32)Lulusan SMA negeri 1 Tembilahan (tamat 1998)Pekerjaan guru vokal di Elfa Music School, Cabang KemangPeranan, membantu atau memberikan dana untuk aksi teror bom.
Febri Hermawan alias Awi alias Toge (30)Lulusan SD Bekasi Timur (tamat 1994)Pekerjaan pengemudi ojekPeranan, turut serta membuat bom bersama Pepi dan kelompoknyaImam Mochammad Firdaus SE alias Imam (32)Lulusan S1 Manajemen STIE Depok (tamat 2010)Pekerjaan wartawanPeranan menyembunyikan informasi tentang akan terjadinya ledakan bom, berencana merekam peledakan bom untuk disiarkan melalui media.
Matun Maulana alias Matun (30)Pekerjaan kuli bangunanPeranan, menyembunyikan pelaku dan informasi tentang akan terjadinya ledakan bomSementara 5 orang yang dibebaskan, kata Boy, penyidik belum menemukan bukti yang cukup keterlibatnnya"Mereka Doni Ramdani alias Doni, Yuyun Supriatna alias Yuyun, Osum Sumarna alias Asum, Ahmad Hidayat, Opi Yuhendra alias Opi alias Zipil," katanya
Kemarin, Densus 88 Antiteror kembali meringkus enam terduga pelaku bom buku dan Serpong yang tak lain adalah para kroni PepiPara tersangka diringkus di kawasan Komplek Purbakala, Lampisang, Aceh BesarTak hanya itu, Densus 88 Antiteror juga menyita bahan peledak berupa sulfur setengah karungKeenam tersangka tersebut berinisial Jnd, Mns, Mz, Mah, M Fah, dan Zh yang kini berada di Mapolda Aceh guna pengembangan lebih lanjut
Menurut Kapolda Aceh, Irjen Pol Iskandar Hasan, para tersangka merupakan warga Serang dan BogorNamun demikian, pihaknya belum mengetahui sudah berapa lama kroni Pepi ini berada di bumi Serambi Mekkah"Kita masih melakukan pengembanganMereka (para tersangka) masih berada di Mapolda Aceh dan belum ada rencana diterbangkan ke Jakarta," kata Kapolda
Di bagian lain, sidang gembong teroris Abdullah Sonata kemarin memasuki sesi vonisajelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada Abdullah Sunata, terdakwa kasus aksi terorisme di AcehSonata terbukti melakukan tindak pidana percobaan aksi terorisme.
Menyikapi putusan ini, kuasa hukum Sunata dari Tim Pembela Muslim (TPM), Achmad Michdan, mengatakan belum ada keputusan dari kliennya apakah akan mengajukan banding atau tidak.
Menurut Michdan, Sunata merasa keberatan dengan vonis hakim yang tidak sesuai dengan fakta persidanganDia pun menegaskan, dakwaan yang mengaitkan dengan aksi terorisme Aceh tidak sepenuhnya benarKenapa kita menyatakan tidak terbukti pada dakwaan, fakta yang terungkap di sidang, Sunata tidak pernah menyetujui pelatihan senjata dan tidak terlibat langsung," katanya.
Pihak keluarga Sunata sendiri, menurut Michdan saat ini kondisinya begitu terpukul dengan keputusan hakimApalagi Sunata memiliki tiga orang anak yang masih berusia muda"Tentu mereka ingin Sunata bebas, karena baru saja dia ke luar penjara, lalu sekarang ditahan lagi," ungkapnya.
Abdullah Sunata sebelumnya pernah divonis tujuh tahun penjara pada 1 Mei 2006Ia lalu bebas bersyarat pada Maret 2009Abdullah Sunata dianggap melanggar pasal 15 juncto pasal 7 UU Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.(rdl/mos/jpnn)
Peran Istri Sutradara Bom
- Deni Carmelita, istri kedua Pepi Fernando, sedang hamil 7 bulan.
- Deni adalah pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN).
- Jejak Pepi diketahui dari CCTV BNN yang memperlihatkan kecemasan Deni.
- Deni mengetahui rencana pengeboman bom buku dan bom Serpong.
- Polisi menjerat Deni dengan sangkaan mengetahui rencana teror dan menyembunyikan Pepi
Tangkapan Lain
- Polisi menangkap enam orang lagi di Aceh karena ikut membantu menyembunyikan bahan peledak
- Total resmi tersangka 17 orang.
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT DGI Akhirnya Mundur dari Proyek Gedung DPR
Redaktur : Tim Redaksi